MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah membentuk Tim Terpadu Penanggulangan dan Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada terorisme di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Selasa (11/10).
Tim terpadu yang diisi dari 16 organisasi masyarakat dan 21 organisasi perangkat daerah ini diharapkan mampu meningkatkan deteksi dini akan berkembangnya ekstremis dan teror di Solo
Baca Juga:
Perakit Bom Ditangkap di Inhu Tak Terkait Jaringan Terorisme
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solo, Indradi mengatakan, Kota Solo rawan menjadi sarang gerakan extrem dan teror sehingga perku dilakukan deteksi dini.
Pembentukan Tim Terpadu tersebut merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme tahun 2020-2024.
"Kerja tim terpadu ini melakukan deteksi dini dansosialisasi melalui berbagai kegiatan," kata Indradi, Selasa (11/10).
Dikatakannya, penguatan sinergitas antarinstansi pemerintah dengan kelompok masyarakat jadi isu utama guna meningkatkan semangat pluralisme dan persatuan yang ada di Solo. Dengan ini tindakan intoleran tidak ditemukan di Solo.
Baca Juga:
Jaringan Terorisme Disinyalir Jadi Otak Perampokan Toko Emas di Mal Kawasan BSD
"Termasuk jika ada masalah kita bisa merumuskan SOP dan lainnya. Intinya kegiatannya lebih ke upaya pencegahan ekstremis dan teror," ucap dia.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan tim terpadu ini kedepan bisa menjadi alat guna meningkatkan kebhinekaan sekaligus deteksi dini terhadap paham ekstremis dan teror di Solo. Terlebih, banyaknya kegiatan anak muda yang mudah disusupi oleh menganut faham ekstremis di Solo.
"Jangan sampai kegiatan anak muda di Solo diasusupi gerakan radikalisme. Kita pantau terus," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Azyumardi Azra Sangat Berjasa dalam Upaya Pencegahan Terorisme di Tanah Air