MerahPutih.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto memastikan, demo di depan persis Istana Negara untuk sementara tak diperbolehkan.
Menurut Heru, salah satu alasan tak diperbolehkan karena situasi yang belum menentu sehingga massa hanya disekat sampai Patung Kuda yang berjarak 2 kilometer dari sana.
"Untuk di depan Istana saat ini memang kita close, paling batasnya hanya sampai sini saja. Karena situasinya sekarang saat ini kan masih belum tentu, termasuk besok kita akan sekat di sini," ungkap Heru di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (12/10).
Baca Juga:
Jurnalis Diamankan saat Liput Demo, Polisi Perlu Belajar Kode Etik Jurnalistik
Heru menambahkan, pengamanan diperketat untuk mencegah kaos seperti beberapa waktu lalu terulang.
"Kita kekuatan full dari TNI, dari Polri, Panglima TNI, Pangdam juga meng-support bagaimana mengamankan Jakarta ini supaya tidak kaos. Kami meyakinkan abhwa Jakarta dengan adanya pengamanan yang kuat, insyaallah tidak akan kaos seperti kemarin," ungkap Heru.
Terkait dengan rencana demo Persaudaraan Alumni 212 cs, Heru memastikan pengamanan seputar Istana juga diperketat.
"Kalau pemberitahuan dia sudah ada, hari Selasa, jumlah dan sebagainya kita belum bisa pastikan tapi kita menyiapkan pengamanan seperti halnya saat ini," tutup Heru.

Seperti diketahui, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) bakal berunjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja, di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, besok (13/10).
Di antaranya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Presidium Alumni (PA) 212, hingga Front Pembela Islam (FPI).
Koordinator Lapangan Aksi, Uztaz Damai Hari Lubis, membenarkan hal tersebut.
"Ya, kami usahkan 1.000 (orang yang ikut aksi) sesuai pemberitahuan kepada pihak kemanan Polri," kata Damai.
"Selebihnya ada beberapa organisasi lain dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Jika yang hadir berlebih, maka di luar kendali kami," lanjutnya.
Baca Juga:
Enam Anggota Polri dan Tiga Anggota TNI Dirawat Buntut Kericuhan Demo Tolak UU Ciptaker
Dia melanjutkan, massa aksi ini akan mengikuti protokol kesehatan perihal COVID-19.
"Kami ikuti protokol kesehatan. Kami kan cuma seribu. Iya, aman-aman saja tuh," jelasnya.
Dia pun mengatakan tidak ada rasa khawatir menyoal virus tersebut.
"Basmalah saja. Tapi kalau lebih dari seribu (orang), kami tidak bisa melarang dan menghalangi," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya bakal berunjuk rasa mulai pukul 13.00 WIB, Selasa (13/10). (Knu)
Baca Juga: