MerahPutih.com - Peternak sapi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dikhawatirkan dengan penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit tersebut menyebabkan benjolan pada kulit sapi.
Peternak Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Sujito mengatakan, virus LSD mulai menyerang hewan ternak sapi di wilayah Kabupaten Sragen pada Desember 2022 lalu. Penyebaran virus meluas pada Januari ini hingga mencapai ratusan sapi terpapar virus LSD.
Baca Juga:
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 Gorontalo
"Tercatat sudah ratusan ekor sapi milik peternak di beberapa kecamatan terpapar virus yang menyebabkan benjolan di kulit sapi," kata Sujito, Rabu (18/1).
Dikatakannya, jika terus dibiarkan, virus akan menyebar dan mengakibatkan kaki sapi bengkak hingga lumpuh. Dia berharap, Pemkab Sragen segera bertindak menangani kasus virus LSD tidak meluas.
"Pertama muncul benjolan di bagian bawah, hanya beberapa. Hari kedua benjolannya sudah merata hampir seluruh badan sapi," ujar kata dia.
Baca Juga:
KPK Duga Korupsi Lukas Enembe Sampai Rp 1 Triliun
Dia mengatakan, penyakit ini sangat cepat menular. Bahkan, sapi sehat dengan jarak cukup jauh bisa terpapar.
"Sapi di tempat lain juga berpotensi terpapar LSD bila sekitarnya ada lalat, caplak, dan serangga lainnya. Jadi seperti orang DB (Demam Berdarah), satu kandang bisa selamat bila tidak digigit atau ditempeli dari salah satu serangga," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan, sapi yang terinfeksi LSD tersebar di hampir 20 kecamatan. Laporan kematian yang ditemukan terkena PMK dan LSD.
"Penyakitnya tidak menular ke manusia. Tapi bisa menular ke sapi lainnya. Kami siapkan 4.000 vaksin dari Kementerian Pertanian. Untuk pencegahan kami minta peternak menjaga kebersihan," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Demokrat: Rakyat Miskin Bertambah karena Kenaikan Harga BBM