Ratusan Rumah Rusak Pascagempa M6,8 Maluku Utara

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 05 Juni 2020
Ratusan Rumah Rusak Pascagempa M6,8 Maluku Utara
Kerusakan rumah warga dilaporkan di desa Pangeo kec Morotai Jaya dan desa Lusuo kecamatan Morotai Utara. Foto: @is_pelssy

MerahPutih.com - Puluhan rumah rusak akibat guncangan gempa magnitudo 6,8 yang terjadi kemarin sore (4/6). Rumah rusak tersebar pada 6 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Morotai.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan per Jumat (5/6), pukul 22.50 WIB, kerusakan rumah terjadi di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Pulau Rao.

Baca Juga

[HOAKS atau FAKTA] Foto Jokowi Salaman dengan WNA Tiongkok Sambil Menunduk

"Total rumah rusak berjumlah 128 unit, dengan rincian 99 unit rumah rusak ringan (RR), 18 unit rumah rusak sedang (RS) dan 11 unit rumah rusak berat (RB)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (5/6).

BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai mencatat tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada pukul 15.49 WIB. BPBD setempat melaporkan pascagempa terjadi evakuasi warga.

"Masih terdapat masyarakat yang bertahan di dataran ketinggian atau di rumah saudara karena trauma," ujarnya.

Motor
Kerusakan rumah warga dilaporkan di desa Pangeo kec Morotai Jaya dan desa Lusuo kecamatan Morotai Utara.

Sesaat setelah gempa, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai dan instansi terkait melakukan penanganan darurat, seperti memastikan pertolongan korban dan pendataan kerusakan. Saat ini masih terus dilakukan pendataan di lapangan.

BMKG mengkoreksi parameter gempa yang sebelumnya berkekuatan M7,1 menjadi M6,8. Gempa yang terjadi pada kedalaman 111 km berada pada 99 km arah utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara.

Baca Juga

Pelibatan TNI untuk Disiplinkan Warga Saat New Normal Dinilai Lebay

Raditya mengatakan, guncangan gempa tersebut dirasakan sedang oleh warga Kota Ternate selama 2-3 detik di Kota Ternate, sedangkan mereka di Kabupaten Halmahera Barat lemah selama 2-3 detik.

"BNPB terus memonitor perkembangan pascagempa dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalan penanganan darurat," pungkasnya. (Pon)

#Gempa
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan