MerahPutih.com - Beberapa hari ini Kota Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan hebat dengan intensitas tinggi yang menyebabkan ratusan RT di wilayah Jakarta diterjang banjir.
Melihat cuaca ekstrem tersebut, Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono diminta untuk melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode tebar garam di langit, sebagai program rutin untuk mencegah banjir. Kegiatan tersebut perlu juga dikoordinasikan dengan BMKG, BPBD dan TNI Angkatan Udara.
Baca Juga:
Hingga Selasa (28/2) Malam, 9 RT Masih Terendam Banjir di Jakarta
"Operasi ini terbukti efektif ketika cuaca ekstrem melanda awal tahun baru 2023, jika efektif kenapa kita tidak melakukannya secara rutin?," ujar Sekretaris Fraksi PSI di DPRD DKI, William Aditya Sarana di Jakarta Rabu (1/3).
Sehingga, lanjut William, dengan modifikasi cuaca ini, hujan ekstrem dan banjir tidak terjadi di ibu kota.
"Dengan metode tebar garam ke awan, hujan akan jatuh ke laut sebelum masuk ke kota, sehingga banjir tidak terjadi. Ketika BMKG memprediksi hujan lebat akan terjadi, langsung siap-siap tebar garam.” urainya.
Baca Juga:
47 Desa Terendam Banjir, Kabupaten Bekasi Tetapkan Tanggap Darurat Bencana
Bahkan, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mengusulkan ada alokasi anggaran khusus untuk upaya modifikasi cuaca dengan metode tabur garam, yang dinilai efektif untuk menghalau hujan ekstrem.
"Saya rasa harus ada alokasi tetap dari Pemprov untuk tabur garam dengan cara melakukan hibah ke TNI AU setiap tahunnya," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
52 Desa Terendam Banjir, Karawang Tetapkan Status Tanggap Darurat