Ratusan Ribu Kit Alat Uji Corona dari Tiongkok Bakal Langsung Digunakan
MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memastikan pemerintah menerima 150 ribu kit alat uji corona yang didatangkan dari Tiongkok.
Saat ini alat tes itu masih berada di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Selanjutnya akan dikirim ke Jakarta untuk nantinya ratusan ribu tes kit itu akan segera disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
"Hari ini sudah ada di Tanah Air yang kemarin dijemput menggunakan pesawat Hercules ke China," ujar Yuri, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (22/3).
Menurut Yuri, pemerintah akan lebih dulu melakukan tes terhadap kelompok berisiko. Dari situ baru akan melakukan penelusuran terhadap rekan kerja yang memiliki peluang kontak dekat akan seluruhnya dites.
Yuri menambahkan, setiap orang yang memperoleh hasil negatif melalui screening test, Pemerintah meminta yang bersangkutan untuk menerapkan sistem jaga jarak atau social distancing. Pasalnya hasil negatif tidak mencerminkan seseorang tak memiliki infeksi.
"Kita pahami bahwa rapid test, tes cepat basisnya adalah melihat responsi di darah dari infeksi COVID-19. Sehingga, pada infeksi yang masih berada di kisaran sebelum 6-7 hari, tentunya respons imun belum muncul meskipun di tubuhnya ada infeksi," ucap dia.
Baca Juga:
Ketika dalam screening test yang dilakukan menunjukkan seseorang positif, Yuri menyatakan maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab.
PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada atau tidaknya virus dan untuk mengetahui genotipe virus.
"Manakala hasilnya ditemukan positif maka kita akan melakukan pemeriksaan ulang dengan PCR," ujar Yuri.
Pemerintah, lanjut Yuri, dalam waktu dekat juga akan mendatangkan alat uji corona baru dalam jumlah yang besar sebanyak 1 juta alat.
"Tidak berapa lama lagi kita akan mendatangkan jumlah yang lebih besar sehingga target kita adalah 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang berisiko," kata Yuri.
Yuri menegaskan dengan rapid test ini diharapkan bisa memetakan pasien positif corona. Sehingga, harapannya, pemerintah bisa dengan cepat juga melakukan tracing penyebaran COVID-19 di Indonesia.(Knu)
Baca Juga:
Solo KLB Corona, Keraton Surakarta Tetap Adakan Upacara Adat Kenaikan Tahta Raja PB XIII