MerahPutih.com - FIFA resmi mengumumkan menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia dan U-17 di Peru pada Kamis (24/12). Pandemi COVID-19 yang belum usai membuat badan tertinggi sepak bola dunia itu memundurkan kick-off ke 2023.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penundaan pelaksanaan Piala Dunia U-20 tersebut membuat Pemkot Solo harus merubah sejumlah kebijakan yang berkaitan terkait pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Baca Juga
Kebijakan tersebut adalah merelokasi 137 Pedagang Kaki Lima (PKL) Shelter Manahan Solo yang sedianya akan dilakukan mulai 1 Januari 2021.
"Kami menunda relokasi 137 PKL Manahan Solo, setelah FIFA resmi menunda Piala Dunia U-20 pada 2023," kata Rudy, Sabtu (26/12).
Rudy menjelaskan relokasi 137 PKL Manahan Solo tersebut dilakukan atas usulan FIFA dan PSSI. Dimana kompleks lokasi tempat venue pertandingan Piala Dunia U-20 harus steril dari kegiatan apapun termasuk PKL.
"Sebanyak 137 PKL Manahan ini berjualan di luar tembok pagar Stadion Manahan. Sesuai aturan FIFA dilarang untuk berjualan sehingga kami melakukan relokasi," kata dia.

Namun demikian, Rudy menegaskan relokasi tersebut batal dilakukan tahun ini karena Piala Piala Dunia U-20 batal diadakan Mei-Juni 2021.
Rudy menambahkan dengan ditundanya ini Pemkot juga bisa lebih matang dalam menyediakan anggaran untuk menata kawasan Manahan
Seorang pedagang makanan di Selter Manahan, Martinah (51), mengaku bersyukur dengan keputusan Pemkot Solo membatalkan relokasi 137 PKL Selter Manahan Solo. Keputusan tersebut, ia tetap bisa berjualan tahun depan di Shelter Manahan Solo.
"Keputusan Pemkot sangat tepat dengan membatalkan relokasi 137 PKL Selter Manahan Solo," ujar Martinah pada MerahPutih.com.
Ia mengatakan selama ini menggantungkan hidup dengan berjualan di Selter Manahan Solo setiap hari. Dengan adanya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Solo keberadaan PKL terancam. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Piala Dunia U-20 Ditunda, FX Rudy Pastikan Renovasi Stadion dan Tempat Latihan Tetap Lanjut