Ratusan Pengemudi Ojol Geruduk Balai Kota Tolak Kebijakan ERP yang Dinilai Jahat Ratusan Ojol demo di depan kantor Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono. (Foto: MP/Asropih)

MerahPutih.com - Elemen ojok online (Ojol) menggeruduk Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (8/2). Mereka datang untuk menyuarakan aksi penolakan wacana penerapan jalan berbayar elektronik atau elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).

Ratusan Ojol datang ke depan kantor Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono dengan menggunakan atribut mereka masing-masing dari wilayahnya. Serta mereka pula membawa bendera dan banner dengan berbagai macam tulisan. Terlihat juga mobil komando di tengah-tengah massa aksi.

Baca Juga:

Pj DKI 1 Ajak Warga Beri Masukan tentang Penerapan ERP

Salah satu banner bertuliskan "Kadishub Jakarta wajib menunjukkan naskah akademis atau kajian ilmiah intas sektoral ERP solusi atasi Kemacetan atau COPOT!!!" terpampang jelas di depan Balai Kota DKI.

Seorang orator di mobil komando mengeluhkan rencana Pemerintah DKI Jakarta yang akan menerapkan ERP di 25 ruas jalan ibu kota. Menurutnya, penerapan ERP kebijakan yang menyusahkan, lantaran masyarakat sudah diberatkan membayar pajak dan kini ditambah lagi harus membayar ERP.

"Jalanan di Jakarta ini dibuat pake uang rakyat, masa disuruh bayar lagi. Ini namanya jahat!," ujarnya di atas mobil komando.

Maka dari itu, para Ojol meminta, Pemprov DKI untuk dibatalkannya penerapan ERP itu, karena hal tersebut dapat merugikan masyarakat Jakarta.

"Tolak erp di jalanan jakarta. Karena itu merugikan masyarkaa. pemerintah tahu betul bahwasanya erp diterapkan di jalan provinsi. Tolong dikaji ulang untuk dibatalkan," tegas orator.

Baca Juga:

Alasan Bapemperda DPRD DKI Belum Bahas Raperda ERP

Mereka juga menantang Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo untuk membuka ke publik kajian ilmiah dari penerapa ERP yang dapat menyelesaikan masalah kemacetan di ibu kota.

"Dishub Jakarta wajib menunjukkan naskah akademis atau kajian ilmiah lintas sektoral ERP solusi atasi kemacetan," lanjutnya.

Sebagai informasi, sistem ERP tercantum dalam rencana peraturan daerah (Raperda) Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE).

Berdasarkan Raperda PL2SE, ERP akan diterapkan setiap hari mulai pukul 05.00-22.00 WIB. Usulan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, pengendara kendaraan yang melewati ERP akan dikenai tarif Rp 5.000-Rp 19.000. (Asp)

Baca Juga:

Fraksi PKS DPRD DKI Tolak Sistem Jalan Berbayar di Jakarta

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Ribuan Nyai dan Santri di Jatim Deklarasi Dukung Prabowo Subianto
Indonesia
Ribuan Nyai dan Santri di Jatim Deklarasi Dukung Prabowo Subianto

Alasan dukungan tersebut adalah karena Prabowo sudah dikenal dekat di kalangan Bu Nyai, Ning dan para santri. Lalu, Prabowo juga merupakan sosok yang tulus mengabdi pada bangsa dan negara.

KPK Klarifikasi Harta Kekayaan Bupati Boltim
Indonesia
KPK Klarifikasi Harta Kekayaan Bupati Boltim

Politikus Partai NasDem itu akan diklarifikasi terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya.

Vonis Mario Dandy dan Shane Lukas Dibacakan Hari Ini
Indonesia
Vonis Mario Dandy dan Shane Lukas Dibacakan Hari Ini

Keduanya bakal divonis atas kasus penganiayaan berat terhadap Cristalino David Ozora.

Kejati DKI Targetkan Berkas Perkara Mario Dandy dan Shane Lukas Rampung 2 Pekan
Indonesia
Kejati DKI Targetkan Berkas Perkara Mario Dandy dan Shane Lukas Rampung 2 Pekan

"Sudah kita terima. 14 hari kami maksimalkan pemeriksaan berkasnya kita selesaikan," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Ade Sofiansyah, Jumat (12/5).

Seharusnya Pemprov DKI Lakukan Modifikasi Cuaca Dibandingkan Semprot Air ke Jalan
Indonesia
Seharusnya Pemprov DKI Lakukan Modifikasi Cuaca Dibandingkan Semprot Air ke Jalan

seharusnya Pemerintah DKI melakukan modifikasi cuaca agar Jakarta hujan dan debu debu yang ada di udara hilang.

Mantan Dirut PT KAI Properti Dituntut 3 Tahun Penjara
Indonesia
Mantan Dirut PT KAI Properti Dituntut 3 Tahun Penjara

Yoseph dan Parjono merupakan terdakwa dugaan suap proyek pembangunan dan perawatan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Partai Demokrat Bahas Pemilu 2024 dan Capres di Kampung Halaman SBY
Indonesia
Partai Demokrat Bahas Pemilu 2024 dan Capres di Kampung Halaman SBY

Ketua DPP Partai Demokrat Sartono Hutomo menyampaikan, konsolidasi itu dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI SBY serta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Jenderal AS Sebut ISIS di Afghanistan Kini Lebih Kuat
Dunia
Jenderal AS Sebut ISIS di Afghanistan Kini Lebih Kuat

ISIS lebih kuat menyusul mundurnya pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada Agustus 2021.

Sejumlah Parpol Kritisi Pernyataan KPU Soal Peluang Pemilu 2024 Coblos Partai Bukan Caleg
Indonesia
Sejumlah Parpol Kritisi Pernyataan KPU Soal Peluang Pemilu 2024 Coblos Partai Bukan Caleg

Munculnya isu Pemilu 2024 dilakukan secara proposional tertutup memicu penolakan di kalangan partai politik. Isu ini sebelumnya dilontarkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.

Erick Janjikan Kunjung Rumah Wasit Saat Jadi Ketum PSSI
Indonesia
Erick Janjikan Kunjung Rumah Wasit Saat Jadi Ketum PSSI

Erick menilai perbaikan dalam tubuh PSSI harus segera dibuat tanpa harus menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar.