MerahPutih.com - Kepolisian membantah pengiriman ratusan anggota Brimob ke Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua untuk merespons perampasan dua senjata oleh anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri) mengirim 350 personel Brimob ke Kabupaten Jayawijaya dan telah tiba di Bandara Wamena pada Rabu, 22 Juni.
Kepala Polres Jayawijaya AKBP Muh Safei mengatakan, personel itu bantuan dari Mabes ke Polda Papua dan kemudian ditempatkan di wilayah Polres Jayawijaya.
Baca Juga:
Kapolda Papua Pastikan 2 Senjata Brimob di Tangan KKB Nduga
"Kedatangan Brimob ini untuk mengantisipasi, bukan untuk pengejaran (perampasan dua senpi) yang ada. Ini hanya bersamaan saja sehingga orang prediksi dalam rangka penebalan pengejaran," kata AKBP Muh Safei di Wamena, seperti dikutip Antara.
Personel itu dijadwalkan berada di Jayawijaya selama sebulan.
"Ini dimaksud kegiatan polisi ditingkatkan dalam rangka pengamanan, mengantisipasi kegiatan-kegiatan masyarakat, sengaja di tempatkan di Jayawijaya," katanya.
Baca Juga:
KKB Tembaki Pesawat Sam Air di Bandara Kenyam Papua
Personel itu disiagakan di Jayawijaya namun bisa diperbantukan ke sejumlah kabupaten pemekaran di wilayah pegunungan Papua, di antaranya Yalimo dan Lanny Jaya.
"Ketika ada kebutuhan itu akan digeser, sehingga sementara ditaruh di Polres Jayawijaya. Bisa juga nanti bergerak ke Lanny Jaya, Yalimo, Tolikara, dan Mamberamo Tengah," katanya.
Ia tidak mengiyakan informasi yang beredar di masyarakat bahwa kehadiran personel ini dalam rangka pengumuman daerah otonomi baru.
"Kalau masalah pengumuman atau apa-apa, yang jelas Markas Besar Kepolisian Indonesia memberikan bantuan untuk kepolisian, dikandung harapan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Jayawijaya. Jadi kita memberikan pemahaman untuk itu, kita akan menempatkan personel sesuai kebutuhan yang ada," katanya. (*)
Baca Juga:
Panglima TNI Diminta Serius Tangani KKB