Merawat Ingat

Ratu Adil Lahir Menolak KNIL Dilebur ke TNI

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 23 Januari 2022
Ratu Adil Lahir Menolak KNIL Dilebur ke TNI
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia. (Foto: Arsip Ministerie van Defensie Netherlands)

PADA 23 Januari 1950 meletus pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin mantan komandan Koninklijk Nederlands Indisch Lege (KNIL), Kapten Raymond Westerling. Lahirnya APRA dilatarbelakangi keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 yang menyetujui penarikan tentara Belanda dari Indonesia, dan melebur KNIL ke dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca Juga:

Aksi Bang Pi`ie Jago Revolusi

Peleburan memicu aksi penolakan pasukan bekas tentara KNIL. Mereka khawatir nanti akan dikucilkan dalam militer Indonesia. Lalu, Westerling mengumpulkan semua bekas tentara KNIL yang kecewa dan membentuk APRA secara diam-diam. Konsentrasi APRA berada di kota Bandung yang merupakan basis dari eks tentara Belanda. Di sisi lain, pasukan Siliwangi dari TNI belum sepenuhnya menguasai kota berjulukan Paris van Java itu. Puncaknya 5 Januari 1950, Westerling mengirim surat ultimatum kepada Pemerintah Rakyat Indonesia Serikat (RIS) agar negara bagian Pasundan lebih diperhatikan, serta RIS harus segera mengakui APRA sebagai bagian dari tentara Pasundan.

apra
Raymond Westerling yang memimpin APRA. (Foto: Arsip Ministerie van Defensie Netherlands)

Ultimatum APRA memicu kegeraman dr. H.M. Hirschfeld, perwakilan RIS dari Belanda kala itu, hingga pemerintah pusat mereka di Amsterdam. Sampai-sampai pemerintah Belanda memberikan perintah menindak tegas semua pejabat negeri tulip yang berhubungan dengan Westerling. Lalu, Wakil Presiden RIS Mohammad Hatta menerbitkan perintah penangkapan Westerling dan pasukan APRA. Kapten Westerling langsung merespons dengan aksi pemberontakan. Konon pada waktu itu semua yang berseragam militer Indonesia dihabisi APRA, tetapi berhasil cepat dipadamkan pemerintah RIS. Kegagalan pemberontakan Ratu Adil memaksa Westerling kabur ke Belanda. (Mar)

Baca Juga:

Sukarno-Hatta Menumpang Kereta Api Rahasia Menuju Yogyakarta

#Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan