SEKRETARIS Jenderal Festival Film Cannes Francois Desrousseaux meredam desas-desus yang beredar di sekitar festival tentang meroketnya kasus COVID-19 selama berlangsungnya festival. Ia mengatakan kepada Variety (9/7), empat hari festival berlangsung, tidak ada klaster yang muncul di Cannes.
“Dari beberapa ribu orang yang melakukan tes di sini setiap hari, rata-rata ada tiga kasus per hari,” kata Desrousseaux, yang membuat protokol dengan penyelenggara festival, produsen, dan otoritas regional Cannes. Tes swab PCR telah dilakukan di tenda laboratorium seluas 300 meter persegi yang berdekatan dengan Palais des Festivals.
Baca juga:
Semua tamu yang tidak divaksinasi serta peserta yang bepergian dari AS dan negara-negara yang terdaftar sebagai zona oranye seperti Inggris harus mengikuti tes setiap dua hari untuk memasuki perimeter Palais des Festivals tempat Marché des Films dan sebagian besar pemutaran berlangsung.

Desrousseaux mengatakan, "Sejak dimulainya festival pada hari Selasa, ada maksimal enam kasus yang ditemukan dalam satu hari. Jika dilihat dari proporsi kasus dibandingkan dengan jumlah orang yang diperiksa, kita jauh di bawah rata-rata nasional.”
Begitu orang dinyatakan positif COVID-19, mereka harus segera mengisolasi diri dan tidak diperbolehkan berada di dalam perimeter Palais des Festivals di mana staf keamanan memindai kode QR di semua pintu masuk.
Baca juga:
Bagaimana Varian Delta Mengecoh Sistem Kekebalan? Ini Petunjuk
Mengingat kasus-kasus itu, penyelenggara Cannes kini menuntut agar setiap staf festival menjalani tes setiap dua hari, bukan setiap lima hari yang merupakan persyaratan normal bagi karyawan acara. Demikian diterangkan Desrousseaux.
Wali Kota Cannes David Lisnard, yang aktif dan banyak akal, juga telah mengerahkan anjing pelacak COVID-19 di sekitar Palais, dekat pintu masuk karpet merah.

Ketua festival Thierry Fremaux dan presiden Pierre Lescure mengingatkan peserta untuk mengenakan masker dan itu menjadi kewajiban di semua tempat dalam ruangan, menyusul berita utama yang mengatakan bahwa terlalu banyak orang telah melepas masker mereka selama pemutaran dan tidak cukup menjaga jarak sosial, termasuk selama upacara malam pembukaan pada hari Selasa lalu.
“Dapat dimengerti, orang-orang sangat antusias untuk berkumpul kembali setelah sekian lama selama 24 jam pertama, tetapi kami memastikan bahwa aturan sanitasi sekarang dipatuhi dengan ketat oleh semua orang. Dan, ada lebih banyak staf di lapangan yang bertugas menegakkan protokol. Kita harus sepenuhnya sadar bahwa kita masih berada di tengah pandemi,” tutup Desrousseaux. (aru)
Baca juga: