Rasuna Said dan Perjuangan Politik Perempuan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 18 April 2016
Rasuna Said dan Perjuangan Politik Perempuan
HR Rasuna Said

Merehputih Nasional- Tokoh nasional pergerakan perempuan Rasuna Said cukup dikenal masyarakat indonesia sebagai seorang Pahlawan yang diabadikan sebagai nama jalan protokol di bilangan Kuningan Jakarta Selatan.

Sebuah kehormatan yang disematkan kepadanya mengingat jasa-jasanya yang besar bagi negara terutama bagi kaum perempuan.

Bergelar Hajjah Rangkayo Rasuna Said ia merupakan salah satu perempuan hebat yang hidup pada zamannya dan berjuang demi mengangkat harkat dan martabat kaumnya.

Melalui jalur politik, ia mengabdikan hidupnya untuk negara dan membela hak-hak perempuan yang dinilainya jauh tertinggal dibandingkan laki-laki. Padahal menurutnya perempuan merupakan tongggak suatu bangsa yang harus mulia dan dimuliakan.

Besar dan hidup di kalangan pesantren reformis Padang Panjang Sumatera Barat, membuat pemikiran Rasuna Said melampaui perempuan pada zamannya. Ia bercita-cita memajukan perempuan dan pendidikannya. Untuk meraih cita-citanya itu, Rasuna Said menilai jalur pendidikan tidak cukup untuk mencapainya. Ia kemudian menempuh jalur politik untuk menggolkan niatnya tersebut.

Awal perjuangan politik Rasuna Said dimulai dengan beraktifitas di Sarekat Rakyat sebagai Sekretaris cabang. Rasuna Said kemudian bergabung dengan Soematra Thawalib dan mendirikan Persatoean Moeslimin Indonesia (PERMI) di Bukit Tinggi pada tahun 1930. Rasuna Said juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI dan kemudian mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukit Tinggi.

Kiprahnya di bidang politik kian vokal, Rasuna Said kerap menantang Penjajah Belanda dalam setiap ceramah dan pidatonya bahkan ia pernah dipenjara Belanda lantaran keberaniannya tersebut. Ia dipenjara pada tahun 1932 di Semarang dan tercatat sebagai wanita pertama yang terkena hukum Speek Delict yaitu hukum kolonial Belanda yang menyatakan bahwa siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda.

Setelah keluar dari penjara, ruang geraknya dibatasi Belanda. Rasuna Said pindah ke Medan dan mendirikan sekolah pendidikan khusus wanita Perguruan Putri dan juga menerbitkan majalah Menara Putri, yang khusus membahas seputar pentingnya peran wanita, kesetaraan antara pria wanita dan keislaman.

Setelah Indonesia merdeka, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia. Rasuna Said duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan, diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), kemudian menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1965.

Biografi:

Nama lengkap : Hajjah Rangkayo Rasuna Said/HR Rasuna Said
Tempat Lahir : Maninjau, Agam, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : Kamis, 15 September 1910
Meninggal : Jakarta, 2 November 1965 pada usia 55 tahun.

BACA JUGA:

  1. Rahmah El Yunusiah "Syaikhah" Pertama Indonesia Yang Diberikan Universitas Terkemuka Dunia
  2. Rahmah El Yunusiah Pelopor Pendidikan Modern Bagi Perempuan
  3. Butet Manurung, Kartininya Suku Anak Dalam
  4. Terinspirasi Kartini, Farah Quinn Ingin Tingkatkan Gizi Anak Indonesia
  5. Martha Tilaar, Kartini Kosmetik Masa Kini

 

#HR Rasuna Said #Tokoh Nasional #Pantai Pagatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan