Ramadan, Momen Tepat untuk Terhubung dengan Lingkungan

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 19 April 2021
Ramadan, Momen Tepat untuk Terhubung dengan Lingkungan
Saatnya untuk lebih peduli lingkungan di bulan Ramadan. (foto: Instagram @tantrinamirah)

BULAN Ramadan kali ini, saatnya untuk lebih peduli dengan lingkungan. Setelah merasakan deraan pandemi COVID-19 selama setahun ke belakang, kita seperti diingatkan untuk lebih ‘hijau’ dalam keseharian. Pandemi membawa hal baik untuk alam dan lingkungan. Situasi itu justru membuat jumlah sampah yang menuju tempat pembuangan sampah akhir (TPA) berkurang. Kualitas udara di Kota Jakarta pun membaik.

Bedasarkan data Dinas Lingkungan Hidup, pembatasan sosial membuat sampah Jakarta berkurang 620 ton per hari. Meski demikian, di bulan Ramadan, jumlah sampah rumah tangga diprediksi akan kembali meningkat. Sampah tersebut berasal dari sisa makanan dan sampah plastik dari kemasan takjil. Apalagi dengan adanya peningkatan layanan pengiriman makanan, sampah kemasan makanan diprediksi kembali akan memenuhi tempat sampah.

BACA JUGA:

Ramadan, Menjadi Lebih 'Hijau' dalam 30 Hari

“Di Ramadan tahun ini, The Body Shop ingin mengajak semua orang untuk memulai amal ibadah yang tidak hanya bermakna bagi jiwa pribadi dan sesama, tapi juga baik bagi bumi dan kelestarian alam,” ujar CEO The Body Shop Indonesia Aryo Widiwardhono saat memberikan sambutan pembuka dalam acara bincang-bincang Green Ramadan: Refresh and Reconnect This Ramadan yang digelar via aplikasi Zoom, Senin (19/4). Ia menjelaskan Green Ramadan menjadi sebuah langkah nyata The Body Shop Indonesia untuk memulai tujuan mulia dengan melakukan berbagai aktivitas yang ramah lingkungan dengan semangat yang penuh kreasi dan inovasi.

Lewat kampanye Green Ramadan, perusahaan skincare asal Inggris itu mengajak kamu untuk menjadi lebih 'hijau' selama Ramadan. Lewat #TBSGreenRamadan challenge yang telah dimulai pada 12 April lalu, The Body Shop mengajak kamu memaksimalkan perbuatan baik dengan melakukan perubahan kecil untuk ikut melestarikan alam selama 30 hari.

the body shop indonesia
The Body Shop Indonesia gelar kampanye Green Ramadan: Refresh and Reconnect This Ramadan. (foto: istimewa)

“Mulai dari hari pertama Ramadan, saya telah melakukan #TBSGreenRamadan challenge. Berbagai kegiatan untuk melestarikan alam yang dibuat oleh The Body Shop sangat mudah untuk dilakukan dalam kegiatan sehari-hari kita,” ujar Campaign Lead Influencer Green Ramadan The Body Shop Indonesia Tantri Namirah di kesempatan yang sama. Tantri meyakini perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten bisa membentuk perilaku ramah lingkungan. Ia pun mencontohkan salah satu kebiasaan ramah lingkungan yang ia terapkan di bulan Ramadan ini. “Saya selalu membawa botol minum pakai ulang untuk berbuka puasa,” ujarnya.

Selain mengajak kita terhubung dengan lingkungan, The Body Shop Indonesia juga memberikan ide segar untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga meski di masa pembatasan ini. “Kami menghadirkan bingkisan menarik sebagai cara untuk terhubung kembali orang-orang yang disayangi,” ujar PR & Community Manager The Body Shop Indonesia Ratu Ommaya.

Bingkisan itu dibuat dari bahan ramah lingkungan. Bekerja sama dengan komunitas Du Anyam, The Body Shop Indonesia mengemas bingkisan dalam anyaman dan kotak kerajinan yang terbuat dari bahan alam, sekaligus mendukung restorasi lahan gambut dan hutan. “Bingkisan ini tersedia di toko kami atau kanal Whatsapp dengan rentang harga Rp69.000 hingga Rp1.229.000,” ujar Ratu Ommaya.

the body shop indonesia
Ungkapkan lewat bingkisan cantik yang ramah lingkungan. (foto: Instagram @thebodyshopindo)

Tak berhenti di kampanye ramah lingkungan selama Ramadan, The Body Shop Indonesia bersama Yayasan Tangan Bagi Sesama juga ikut dalam merancang kurikulum hijau untuk Sekolah Bisa. Sekolah Bisa adalah sekolah gratis anak-anak pemulung usia 6-12 tahun. Sekolah ini memberikan pendidikan layak bagi anak kurang mampu sehingga dapat mewujudkan mimpi mereka.

Sekolah Bisa yang didirikan pada 2011 dimaksudkan untuk menaungi anak-anak pemulung yang mencari nafkah, khususnya di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan. Anak-anak itu diedukasi memahami keterkaitan mereka dengan lingkungan, baik secara alami maupun sosial. Para siswa di sekolah itu dididik secara formal dan dilatih The Body Shop Indonesia untuk menjadi green leaders. ”Green leaders ialah pemimpin hijau masa depan dengan kekuatan dalam memberikan pengaruh baik terhadap lingkungan sekitar,” jelas Ketua Yayasan Tangan Bagi Sesama (Sekolah Bisa) Dinna Muskita.

Dinna menjelaskan Sekolah Bisa terbuka menerima donasi yang nantinya digunakan untuk kegiatan penunjang, seperti workshop tenaga pengajar, perkemahan pelajar, program storytelling, kelas mengenai body awareness, dan kegiatan-kegiatan bermakna lainnya. “Jadi saya mendorong para donatur untuk berbuat kebaikan lewat Sekolah Bisa di bulan Ramadan ini,” ujarnya.

“Semoga bulan yang suci ini menjadi semakin bermakna bagi kita semua”, tutup Ratu Ommaya.(dwi)

#Ramadan #Kecantikan #Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan