MerahPutih.com - Turnamen basket Ramadan Fest 2.0 akhirnya rampung digelar pada Sabtu (16/4) malam WIB.
Tim Vision layak disebut yang terbaik setelah mengalahkan Hidden Basketball dengan skor meyakinkan 60-43.
Baca Juga
Ramadan Fest 2.0 Dibuka, Tetap Produktif dengan Bertanding Basket
Pertarungan kedua tim yang berlangsung di D'Greenfield Arena, Taman Mangu Indah, Tangerang Selatan, itu berlangsung dalam tempo cepat dan keras.
Udara sejuk di malam Minggu bahkan 'berubah' menjadi panas akibat saling ngotot dari kedua tim.
Dalam laga ini, Vision yang berjersey ungu ini dinilai 'berhasil' memancing emosi pemain Hidden yang sejatinya kenyang pengalaman.
Di quarter pertama misalnya, keunggulan jauh tim Vision membuat Hidden yang berseragam putih ini terlihat frustasi karena kesulitan mencetak angka.
Tak jarang, Hidden melakukan pelanggaran keras berujung foul satu per satu pemainnya.
Permainan kolektif dan ball movement dari Vision membuat Hidden yang bermarkas di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, ini kerap terpancing emosi. Seperti adu mulut antar pemain hingga berujung technical foul.
Kengototan Hidden untuk mendapatkan gelar juara justru berbuah petaka.
Sebab, bukannya menciut, Vision justru semakin jauh meninggalkan Hidden lewat perolehan angka mereka.
Sementara itu, Ketua Panitia Ramadan Fest 2.0 Budi Satya mengapresiasi seluruh tim yang berpartisipasi dalam ajang ini.
Ia mengatakan, keenam tim seperti TMI Ballers, Hidden Basketball, Vision Basketball, Week End Mix, X UNS hingga Anak Basket Bintaro (ABB) berhasil meningkatkan gairah basket antar komunitas.
"Tentunya kedepan kami akan mengadakan kegiatan serupa dengan kualitas pertandingan yang lebih baik," kata Budi kepada Merah Putih, Minggu (17/4).
Baca Juga
Invitasi Basket D'Greenfield Ramadan Cup 2021 Jadi Oase bagi Penggemar Basket
Ia bersyukur, bahwa selama hampir sepekan pertandingan berlangsung, tak ada kendalan sama sekali.
"Kebetulan lapangan kami outdoor, Alhamdulillah tak pernah hujan sama sekali saat pertandingan berlangsung," jelas ayah tiga orang anak ini.
Budi menilai, kompetisi basket antar komunitas khusus di atas 30 tahun ini bagus untuk memperkuat tali silaturahmi.
"Kebanyakan pemain antusias karena mereka merupakan pekerja non atlet. Jadi ini seperti nostalgia mereka yang sering mengikuti pertandingan basket saat usia muda," kata Budi.
Apresisasi datang juga dari pebasket nasional Rizky Effendi.
"Ini bagus ya untuk membuktikan bahwa basket di tanah air tengah bangkit dan membuat komunitas basket di level daerah bisa lebih baik," jelas Rizky yang juga pemain basket Tangerang Hawks ini.
Irdoni Aryadi, salah satu pencinta basket mengakui merasakan gairah olahraga asal Amerika Serikat ini tengah bangkit di kalangan komunitas.
"Sekarang semua orang bisa membuat komunitas basket dan siapa saja bisa bermain. Nah, dengan kompetisi seperti ini bisa jadi ajang pembuktian antar komunitas," kata Doni.
Pertandingan final juga diselingi dengan laga eksebisi antara pemain teens TMI Basketball Academy (TBA) melawan choacing staff mereka bersama orang tua murid.
Tujuan dari laga eksebisi ini seolah ingin membuktikan bahwa anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi berkarakter dan memiliki etos kerja yang baik. (Knu)
Baca Juga
Ramadan Fest 2.0 Kembali Bergulir, Ajang Kompetisi Antarklub Basket Terbaik di Tangsel