SEBELUM media elektronik lain muncul dan berkembang hingga saat ini, radio menjadi media informasi dan hiburan terbaik bagi seluruh penduduk bumi kala itu. Dari pidato presiden, berita, siaran olahraga, sandiwara, hingga musik. Sangat Populer.
Beberapa dekade setelah TV pertama kali ditemukan pada 1927, fitur audio visual yang ditawarkan perlahan menggeser popularitas radio. Sebagian besar orang pun berpaling dari radio ke TV untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan.
Baca juga:
Tapi, radio tidak begitu saja ditinggalkan. Tidak sedikit orang yang masih mendengarkannya. Bahkan hingga saat ini. Bagaimanapun radio masih menjadi media penyampaian informasi tercepat. Fenomena ini juga ditanggapi oleh band rock legendaris Inggris Queen, melalui salah satu hit terbesar mereka berjudul Radio Gaga.

Ditulis oleh sang drummer pada 1984, Roger Taylor, lirik lagu Radio Gaga mengungkapkan kekecewaannya tentang bagaimana TV mengambil alih popularitas radio. Melihat bagaimana orang-orang mulai meninggalkan radio dan terpaku pada layar TV untuk mendapatkan hiburan, terutama musik.
Inspirasi Taylor untuk lagu dari album bertajuk The Works tersebut didapatkan ketika ia melihat anaknya yang tengah menonton acara musik di TV. Saking cintanya, Taylor tidak mau radio mati begitu saja dan menyampaikannya lewat lagu.
Baca juga:
Bukan, lagu tersebut awalnya bukan untuk menunjukkan memuja atau kecintaan pada radio. Melainkan sebuah kritik. Taylor sebagai penulis lagu Radio Gaga justru kesal terhadap sistem radio yang menjadi begitu komersil kala itu. Namun Freddie Mercury, Brian May, dan John Deacon kurang menyukai tema yang diusulkan Taylor.
Atas keputusan band, Taylor diminta untuk menulis kembali Radio Gaga. Lirik lagu yang mulanya mengkritisi komersialisasi yang dilakukan radio kala itu, berubah kesan menjadi lagu yang memuja kehadiran media elektronik tersebut.

Walhasil lagu Radio Gaga ‘meledak’ sebagai salah satu lagu Queen paling populer. Lagu tersebut berhasil menembus tangga lagu nomor wahid di beberapa negara saat dirilis, termasuk di Denmark, Finlandia, Swedia, Amerika dan Inggris.
Satu fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Judul lagu Radio Gaga menjadi inspirasi nama panggung untuk penyanyi sekaligus penulis lagu Amerika, Stefani Joanne Angelina Germanotta, atau yang kita kenal dengan nama Lady Gaga. Tumbuh besar mendengarkan lagu-lagu dari Queen, Lady Gaga mengatakan bahwa band tersebut merupakan influence terbesarnya dalam bermusik.
Layaknya film fiksi ilmiah, yang kerap menampilkan hal mutakhir di masa depan. Meski sudah lebih dari tiga dekade, apa yang tertuang dalam lirik lagu Radio Gaga terjadi hingga saat ini. Radio masih didengarkan, masih memiliki tempat di hati pendengarnya. “Radio, what's new? Someone still loves you”. (adp)
Baca juga:
Radio Analog Vs Radio Digital Vs Radio Daring, Apa Sih Bedanya?