Sepak Bola

Putusan Aneh Komdis Bikin PSSI Jadi Sasaran Olok-olokan Suporter

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 05 Oktober 2018
Putusan Aneh Komdis Bikin PSSI Jadi Sasaran Olok-olokan Suporter
Logo PSSI

MerahPutih.Com - Keputusan Komdis PSSI yang menghukum Persib dan Bobotoh menjadi bumerang bagi PSSI sendiri. Para suporter sepak bola Tanah Air mengolok-olok para pengurus PSSI lantaran keputusan 'aneh' yang dijatuhkan kepada Persib dan sejumlah pemainnya.

Selain menerima olok-olokan, pengurus PSSI menerima teror dan yang lebih parah hingga ancaman pembunuhan. Hal ini menyusul keluarnya putusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Keputusan Komdis lewat sidang 1 Oktober di antaranya ditujukkan untuk Persib Bandung dan suporter. Oleh Komdis, Persib dihukum berat.

Klub asal Bandung itu dihukum menjalani pertandingan kandang di luar pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi musim 2018. Persib masih tak diperbolehkan menggelar partai kandang di Bandung dengan penonton selama setengah musim 2019.

Kantor PSSI di Jakarta
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) (Foto: Anggi/MerahPutih)

Panpel Persib Bandung juga tak lepas dari hukuman. Ketua Panpelnya dan security officer dihukum larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama dua tahun serta denda 100 juta.

Sebagaimana dilansir bolaskor.com, Panpel Persib juga diwajibkan memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apapun.

Adapun suporternya tak diperbolehkan menyaksikan pertandingan saat kandang dan tandang sampai setengah musim 2019. Itu belum termasuk hukuman untuk pemain dan asisten pelatih.

"Pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas putusan yang dijatuhkan Komdis," kata Media Relation and Digital Promotion PSSI, Gatot Widakdo kepada wartawan.

PSSI menyayangkan. Mengingat teror juga menganggu kerja PSSI dalam menjalankan organisasi karena alat komunikasi terganggu.

"Pengurus harus menjalin komunikasi dengan semua pemangku kepentingan sepak bola nasional. Begitu juga dengan berbagai urusan luar negeri."

"Bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk mengirimkan teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan. Sebaiknya hal ini dihentikan dan mari kita berpikir positif."(bolaskor.com)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Polda Metro Jaya Tetapkan Ratna Sarumpaet Jadi Tersangka

#Komdis PSSI #Persib #Bobotoh #Persija
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan