Relasi
Putus Cinta Tidaklah Mudah, Ketahui 3 Hal Ini untuk Bertahan dari Perpisahan
PUTUS cinta adalah hal yang biasa sering kita dengar dari teman atau kerabat. Beberapa orang mungkin mengatakan itu terlalu dilebih-lebihkan, tetapi rasa sakit dari kehilangan cinta bukan hanya emosional, ternyata itu juga berpengaruh untuk fisik secara nyata. Seorang psikolog, Guy Winch, mengeksplorasi bagaimana kita mengalami dan pulih dari trauma semacam itu melalui bukunya How to Fix a Broken Heart.
Banyak orang yang mencari wawasan dan kiat bagaimana menyembuhkan dan melanjutkan hidup setelah mengalami putus cinta. Melansir laman Health, berikut terdapat tiga pelajaran paling membantu yang harus kamu ketahui untuk bertahan dari perpisahan, dan pada gilirannya untuk dapat move on.
1. Berhentilah mengidealkan sang mantan
Ketika semuanya berjalan dengan sangat keliru, bisa dimengerti jika ingin melihat kembali semua hal yang berjalan dengan "benar" selama hubunganmu dengan sang mantan.
Tetapi mengingat kembali apa yang kamu lakukan saat hidup sebagai sepasang kekasih tidak lebih berbahaya daripada kebaikan, dan akan membuat Kamu merasa lebih buruk tentang kehilangan itu.
Menempatkan mantan di atas segalanya dalam pikiran hanya akan memperkuat keinginanmu, yang pada gilirannya memperkuat persepsi ideal kita, dan berkontribusi pada siklus yang sedang berlangsung tanpa akhir yang terlihat. Jadi, tidak perlu lagi untuk mengidealkan sang mantan.
2. Kamu hanya patah hati bukan gila
Dalam pergolakan hati, mudah untuk berpikir bahwa kamu akan kehilangan akal sehat. Kesulitan pasca perpisahan yang kamu alami hanya diperburuk oleh fakta bahwa semua ini hampir tidak dikenali jika tidak sepenuhnya diabaikan oleh banyak orang.
Semua orang mengharapkan Kamu untuk bersama dan kembali, ketika semua yang ingin kamu lakukan adalah untuk merenung yang tak ada habisnya.
Baca juga:
Efek Putus Cinta Bagi Perempuan, Mati Rasa
Jangan Sampai Terjebak Rebound Relationship, Ikuti 4 Tips Pasca Putus Cinta Ini!
Trik terbaik untuk melewati masa ini yakni dengan meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita tidak menjadi gila, mengingatkan diri kita sendiri bahwa perilaku kita akan stabil setelah rasa sakit emosional kita mereda.
3. Patah hati sebenarnya dapat menyebabkan gagal jantung
Dalam kasus yang jarang terjadi, jumlah emosional dari putus cinta dapat menyebabkan kelainan jantung yang dikenal sebagai sindrom patah hati. Nyeri dada, sesak, dan peningkatan kadar hormon stres norepinefrin dan epinefrin adalah beberapa reaksi potensial. (gsh)