MerahPutih.com - Perluasan keanggotaan NATO ke negara-negara perbatasan dengan Rusia bahkan bekas anggota Uni Soviet, menjadi isu panas politik di Rusia. Perluasan keanggotan ini, salah satunya menjadi alasannya dalam melancarkan invasi ke Ukraina, yang ingin bergabung dengan Nato, pada 24 Februari.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinisto, meninggalkan sikap netral serta bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah langkah keliru yang bisa merusak hubungan kedua negara.
Baca Juga:
Putin Keluarkan Dekret Sanksi Bagi Negara Tidak Bersahabat Dengan Rusia
Rusia dan Finlandia mengatakan presiden mereka berbicara melalui telepon, dua hari setelah Finlandia menyatakan niatnya untuk bergabung dengan aliansi Barat tersebut.
Pemerintah Rusia menggambarkan niat itu sebagai ancaman keamanan yang membuatnya harus mengambil tindakan. Tidak disebutkan tindakan seperti apa yang dimaksud.
Kantor Niinisto mengatakan. sang presiden Finlandia mengatakan kepada Putin "betapa mendasarnya tuntutan Rusia pada akhir 2021 yang bertujuan mencegah negara-negara bergabung dengan NATO."
Niinisto juga menyampaikan kepada Putin, invasi besar-besaran oleh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah mengubah kondisi keamanan Finlandia.
Ia mengatakan, Finlandia ingin menangani hubungan dengan negara tetangganya itu, Rusia, secara "benar dan profesional".
Kremlin mengatakan, Presiden Vladimir Putin menekankan, meninggalkan kebijakan tradisional berupa netralitas militer akan keliru karena tidak ada ancaman keamanan yang dihadapi Finlandia.

"Perubahan seperti itu dalam kebijakan luar negeri negara tersebut bisa membawa dampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia," kata Kremlin dikutip Antara.
Moskow menggambarkan percakapan telepon kedua pemimpin itu sebagai "pertukaran pandangan secara jujur". Penggambaran seperti itu biasanya berarti bahwa pembicaraan berlangsung alot.
Jika Finlandia bergabung dengan NATO, hal serupa juga diperkirakan akan diikuti dengan langkah negara yang saat ini belum bergabung dengan NATO, termasuk Swedia. (*)
Baca Juga:
Presiden Joe Biden Tolak Kehadiran Putin di G20