Pusingnya Jokowi Ketika Ekonomi Indonesia Dihajar Corona dan Perang Dagang

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 04 Maret 2020
Pusingnya Jokowi Ketika Ekonomi Indonesia Dihajar Corona dan Perang Dagang
Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

MerahPutih.com - Kasus corona di Indonesia agaknya kian membuat pusing Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepusingan Presiden itu setidaknya tergambar saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3) pagi.

Menurut Jokowi, sebelumnya Indonesia dihadapkan pada persoalan perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, lanjut Presiden, ketika masalah perang dagang belum selesai kini muncul virus corona yang sangat memukul perekonomian global, khususnya Indonesia.

Baca Juga:

Virus Corona Mutasi Baru, WNI Terpapar Bakal Jalani Masa Inkubasi Lebih Lama

“Dulu kita berpikir menyelesaikan satu masalah saja sudah pusing, urusan perang dagang. Perang dagang belum selesai, sekarang muncul virus corona, Covid-19, yang itu menambah sulitnya ekonomi dunia, sulitnya politik global yang menjadi tidak menentu,” kata Jokowi, kepada peserta raker.

Hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri UKM dan Koperasi Teten Masduki dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca Juga:

Indonesia Positif Virus Corona, Pemerintah Tunda Pemberian Insentif Wisatawan Asing

Untuk itu, Jokowi memerintahkan kementerian dan lembaga menerapkan kebijakan yang inovatif dan mampu menjadi terobosan di tengah situasi ekonomi yang semakin menantang karena wabah Virus Corona jenis baru atau Covid-19.

jokowi raker corona
Presiden Joko Widodo (kemeja putih) dalam pembukaan raker Kemendag 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). ANTARA/Indra Arief)

Jokowi menekankan situasi ekonomi tidak lagi normal, yang harus direspons dengan kebijakan yang responsif. Terobosan kebijakan diperlukan untuk mencegah dampak keberlanjutan dari Virus Corona terhadap setiap sektor ekonomi, baik ekspor, impor dan produksi.

"Situasi sangat berbeda karena Corona ini, sangat berbeda. Tadi saya ingatkan karena Corona ini demand (permintaan) rusak, supply (pasokan) rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi," ujar dia.

Baca Juga:

Warga Depok Kena Virus Corona di Jakarta, Tertular Sejak Februari?

"Jangan sampai dalam situasi permintaan yang terdisrupsi, pasokan terdisrupsi, produksi terdisrupsi, kita tidak merespons dan anggap biasa-biasa saja," imbuh Kepala Negara, dikutip Antara.

Presiden meminta kementerian untuk merelaksasi prosedur perizinan dan memangkas tahapan birokrasi yang mengganggu kegiatan ekonomi. Khusus kepada Kemendag, Jokowi meminta prosedur penerbitan izin untuk impor demi pengadaan stok di dalam negeri disederhanakan, agar pasokan domestik mencukupi dan harga di pasaran kian stabil.

"Saya minta rapat kerja hari ini fokus ke situ saja, tidak usah kemana-mana bicaranya. Karena sekali lagi pasokan barang harus cukup. Kita dihadapkan, sebentar lagi dengan yang namanya puasa Ramadhan. Hati-hati loh ini," imbau Jokowi. (*)

Baca Juga:

Pemerintah Bakal Bangun Rumah Sakit Khusus Virus Corona

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan