Musik

Pusakata Buat Lagu Berbahasa Daerah Jadi 'Naik Kelas'

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 24 Juli 2022
Pusakata Buat Lagu Berbahasa Daerah Jadi 'Naik Kelas'
Pusakata membuat lagu dengan bahasa daerah menjadi 'Naik Kelas' (Foto: merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)

PUSAKATA menjadi salah satu penampil paling ditunggu-tunggu di Jazz Gunung Bromo 2022. Musisi berambut kribo itu tampil memukau di hari pertama gelaran yang berlangsung di amfiteater Jiwa Jawa Resort Probolinggo, Jawa Timur.

Ada satu hal yang cukup menarik dari penampilan Pusakata pada kesempatan tersebut. Musisi yang akrab disapa Mas Is itu membawakan lagu berbahasa Bugis, bahasa daerah dari tempat kelahirannya Sulawesi Selatan. Adalah lagu berjudul Namamu Kueja Pelan-Pelan yang liriknya dimasukkan kata-kata dalam bahasa Bugis.

Baca juga:

Kolaborasi Achmad Albar dan Ian Antono Sukses Guncang Jazz Gunung Bromo 2022

Pusakata membawakan lagu berbahasa Bugis di Jazz Gunung Bromo 2022. (Foto: merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya mengapa Pusakata cukup 'berani' membawakan lagu berbahasa daerah, di tengah gempuran lagu berbahasa Indonesia dan Inggris yang mungkin banyak digandrungi masyarakat. Rupanya, Mas Is memiliki alasan tersendiri soal itu.

"Karena sekarang jangankan menyanyikan, banyak anak muda Bugis sudah tidak bisa membaca aksara Bugis," kata musisi bernama lengkap Mohammad Istiqamah Djamad itu pada merahputih.com, Jumat (22/7).

Is mengatakan bahwa sebetulnya pada album Ruang Tunggu bersama Payung Teduh, Ia sudah membawakan potongan puisi berbahasa daerah. Jadi, penggunaan akasara Bugis dalam lagu bukan yang pertama kali baginya.

Ketika ditanya apakah takut lagunya 'tidak laku' atau tidak menjadi hit seperti lagu-lagu sebelumnya, Is mengaku tidak merasa khawatir dan ketakutan, karena dia memiliki prinsip yang dipegang teguh.

"Enggak (khawatir) sih. Kalo gue suka Victor Wooten yang bilang 'bagi gua musik gue adalah bahasa gue', jadi kalau lu pengen mengerti gue ya lu belajar bahasa gue biar lu bisa ngobrol sama gua, gua pegang itu," tegas Is.

Baca juga:

Pusakata Hangatkan Jazz Gunung Bromo 2022

Pusakata berusaha menggaungkan lagu berbahasa daerah, khususnya bahasa Bugis. (Foto: merahputih.com/Raden Yusuf Nayamenggala)

Laku atau tidak, Is tidak begitu memikirkannya. Baginya yang terpenting bisa menggaungkan bahasa dan aksara Bugis. "Setidaknya ketika lagu itu dinyanyikan orang akan mendengar, ketika orang mendengar minimal ada pertanyaaan yang muncul," lanjutnya.

Dengan menggaungkan dan berani menyanyikan lagu berbahasa daerah yang mungkin tidak semua orang tau, Is mengaku bahwa bisa dibilang upanya bertujuan agar lagu berbahas daerah lebih naik kelas. "Iya dong (naik kelas), itu kan lebih mahal sebenarnya, jauh lebih seksi," ujarnya.

Is menjelaskan, bahwa kata Pusakata sendiri diambil dari bahasa Bugis. Pusakata juga merupakan nama dari anak ketiga Is. Kemudian is juga kerap menggunakan topi yang bertuliskan aksara Bugis. Itu merupakan salah satu upayanya untuk melestarikan apa yang dimiliki oleh daerah asalnya. (Ryn)

Baca juga:

Sore Sempurna Bersama SweetSwingNoff, Desi Agustina, dan Nesia Ardi di Pembukaan Jazz Gunung Bromo 2022

#Juli Warga +62 Naik Kelas #Payung Teduh #Musisi Indonesia #Penyanyi Pop
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan