MerahPutih.com - Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universiras Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah mendiskualifikasi seorang peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) berinisial MM.
Tindakan tegas tersebut dilakukan lantaran MM sebagai penderita tuna netra agar mendapatkan hak istimewa diterima dengan mudah di perguruan tinggi negeri (PTN).
Baca Juga
Kemenkes Tetapkan Biaya Rapid Test Rp150 Ribu, DPR: Aturan Harus Dibarengi Sanksi
Wakil Rektor I UNS Ahmad Yunus, mengatakan peserta berinisial MM ini datang ke ruang Laboratorium 2 Gedung UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UNS pada sesi kedua UTBK, Selasa (7/7). Ia curiga peserta UTBK berinisial MM ini bertingkah aneh karena datang berjalan sendirian meskipun berstatus disabilitas tuna netra.
"Dia (MM) ditanyain petugas terkait lokasi tempat ujian. Lalu dijawab (MM) di 2 yang merupakan tempat khusus untuk penyandang tuna netra," ujar Yunus, Rabu (8/7).

Ia lagsung meminta panitia SBMPTN UNS Surakarta mengecek berkas pendaftaran calon mahasiswa MM. Hasilnya memamang mendaftar SBMPTN lewat jalur khusus disabilitas.
"Kami tanya juga dia (MM) mengaku atlet disabilitas tuna netra. Untuk mengecek kebenarannya panitia sebelum ujian dimulai meminta agar dia (MM) ke gedung SPMB UNS untuk diklarifikasi," kata dia.
Panitia SBMPTN UNS Surakarta, kata dia, ternyata mendapati adanya usaha MM mengelabui panitia. Sebab, panitia sebelumnya sudah memastikan kembali data para peserta UTBK disabilitas di UNS.
"Semua peserta berkebutuhan khusus sudah kami ditelepon satu per satu, dipastikan kondisinya. Dia (MM) dari pengecekan fisik ternyata dalam kondisi sehat bisa melihat dan tidak masuk golongan disabilitas," papar dia.
Baca Juga
Sejarawan LIPI Sebut Isu Komunisme Dibangkitkan untuk Pilpres 2024
Yunus menrgaskan UNS tidak bisa memberikan toleransi terkait upaya pemalsuan data tersebut. Panitia SBMPTN UNS Surakarta langsung bertindak tegas mendiskualifikasi calon mahasiswa ini.
"Kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi calon mahasiswa lainnya untuk tidak mencoba berbuat curang. Kami akan mendiskualifikasi jika mencoba berbuat curang," pungkas Yunus. (Ismail/Jawa Tengah)