Pungutan Pajak Bikin yang Kaya Makin Kaya, Rizal Ramli: Ini Dampak Kebijakan Sri Mulyani

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 26 Februari 2021
Pungutan Pajak Bikin yang Kaya Makin Kaya, Rizal Ramli: Ini Dampak Kebijakan Sri Mulyani
Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli di Kampus IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/11). (MP/Ismail)

Merahputih.com - Ekonom Senior yang juga mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Rizal Ramli menyoroti kebijakan pungutan pajak yang dilakukan pemerintah. Di mana pajak justru terus-terusan menyasar komoditas rakyat kecil. Sementara komoditas besar tidak disentuh.

Sejak tiga tahun lalu, Rizal Ramli mengkritik tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 untuk 1.147 komoditas impor. Rizal menilai komoditas itu hanya ecek-ecek.

Baca Juga:

DPR Janji Awasi dan Kawal Pemerintah Dalam Penanganan COVID-19

Karena pungutan pajak ini hanya menyasar para pengusaha menengah. Sementara pungutan pajak untuk impor 10 besar komoditas inti malah relatif lebih rendah. Seperti komputer, mesin, elektrikal, dan equipment (perlengkapan), besi, dan baja.

Alhasil, sebut Rizal Ramli, dampak dari kebijakan Menteri Sri Mulyani itu membuat mereka yang kaya menjadi semakin kaya.

“Inilah dampak dari kebijakan Menkeu Terbalik. Pajakin rakyat kecil sing printil, kurangi pajak, dan tax holiday untuk yang besar-besar dan asing,” kata Rizal Ramli, Jumat (26/2).

Bahkan, faktanya sebuah lembaga konsultan berbasis di London, Knight Frankmerilis mengungkapkan, bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah orang dengan kekayaan sangat tinggi atau crazy rich selama lima tahun ke depan.

Mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli
Rizal Ramli (MP/Kanu)

Mereka yang memiliki uang di atas 30 juta dolar AS diprediksi akan melonjak hingga 67 persen di tahun 2025. Lonjakan ini menjadi yang paling tajam di dunia.

Dia pun menyinggung Presiden Joko Widodo apakah selama ini tidak merasa aneh dengan kebijakan Sri Mulyani yang kurang peka pada ekonomi dan rakyat.

“Pak Jokowi apa tidak sadar, makin lama makin bikin rakyat susah?,” tukas mantan anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.

Baca Juga:

Ketua DPRD Incar Anggaran Formula E Anies untuk Biaya Tangani Wabah Corona

Senada dengan Rizal Ramli, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi berpendapat, upaya Menteri Keuangan, Sri Mulyani memajaki rakyat kecil bukanlah jawaban untuk menutup defisit APBN yang nyaris Rp 1.000 triliun.

“Seperti nyari salep untuk ngobati tumor. Kebijakan penuh humor,” tandasnya. (Ayu)

#Rizal Ramli
Bagikan
Bagikan