MerahPutih.com - Pencarian sebanyak 17 kapal motor, yang terdiri dari 14 kapal nelayan, dua tug boat, dan satu yacht hilang di perairan sekitar Kalimantan Barat, akibat cuaca buruk di Laut Natuna sampai perairan Kepulauan Karimata, Rabu (13/7) dan Kamis (14/7), terus berlangsung.
Setidaknya ada 138 penumpang dilaporkan berada di atas 17 kapal yang hilang tersebut. Prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam regu pencarian dan penyelamatan (SAR) pada Selasa (20/7) menemukan enam penumpang dari belasan kapal yang hilang di perairan Kalimantan Barat. Dua dari enam penumpang itu ditemukan dalam keadaan hidup, sementara empat lainnya meninggal dunia.
Baca Juga:
Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar CPNS Jadi Tim SAR Basarnas Kantor Palangka Raya
Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) I menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan pencarian dan pertolongan terhadap korban yang kemungkinan masih bertahan di tengah laut.
"TNI AL akan memaksimalkan kembali pencarian dan pertolongan korban dalam mendukung operasi SAR gabungan yang digelar oleh Basarnas. Dengan mengerahkan potensi yang dimiliki TNI AL, baik personel maupun alutsista, akan dimaksimalkan dalam misi kemanusiaan yang merupakan salah satu implementasi perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono kepada jajaran-nya," tutur Panglima Koarmada I.
TNI AL mengerahkan dua kapal perang, yaitu KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 untuk bergabung dalam Tim SAR gabungan. Beberapa hari kemudian, KRI Clurit-641 turun ke area pencarian menggantikan KRI Usman Harun-359, karena kapal perang itu ditugaskan melanjutkan Operasi Patroli Kedaulatan di perairan perbatasan.
KRI Clurit-641 dan KRI Kerambir-627 melanjutkan pencarian bersama Kapal Patroli Kal Lemukutan, Kal Sambas, dan tim dari SAR Lantam XII Pontianak. Operasi pencarian dan penyelamatan dipimpin oleh Komandan Lantamal XII Pontianak Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman.

Tidak hanya kapal perang, TNI AL juga mengerahkan dua pesawat patroli maritim, yaitu CN235 P-8305 dan Casa P-8203. Keduanya memiliki kemampuan pengintaian di daerah maritim sehingga berguna dalam proses pencarian, papar Panglima Koarmada I.
"Operasi pencarian diperpanjang sampai tiga hari ke depan hingga 23 Juli,” kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada I TNI AL Letkol Laut (P) La Ode M. Holib dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Operasi pencarian telah berlangsung selama tujuh hari setelah 17 kapal dilaporkan hilang, terdampar, hingga tenggelam akibat cuaca buruk pada 13 Juli lalu di perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Dari data, untuk korban yang masih belum ditemukan sampai sejauh ini berjumlah 33 orang. Sementara yang telah ditemukan berjumlah 105 orang terdiri dari 83 orang ditemukan selamat dan 22 orang dalam keadaan meninggal dunia.
Baca Juga:
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Laut Natuna Ditargetkan Rampung 2022