Pulau Bawean Destinasi Wisata Favorit Terkendala Status

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 08 Februari 2017
 Pulau Bawean Destinasi Wisata Favorit Terkendala Status
Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur (MP/Mauritz)

Pulau Bawean di Kabupaten Gresik ibarat perawan yang belum terjamah. Destinasi wisata ke Pulau Bawean kini terkendala statusnya sebagai cagar alam. Pulau Bawean selama ini berada di dalam Kawasan Balai Besar Konvervasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Kabupaten Gresik.

Keinginan para wisatawan dari Jawa Timur untuk menikmati eksotisme Pulau Bawean tak sesuai harapan. Padahal, keindahan pulau-pulau yang ada di Bawean sudah mendapat banyak sanjungan dari banyak kalangan, baik pelancong domestik maupun dari manca negara. Namun pengembangan pariwisata di sekitar Pulau Bawean terhambat karena statusnya sebagai cagar alam.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik telah mengajukan peralihan status ke pemerintah pusat, agar potensi yang ada di Pulau Bawean dapat dikelola untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Sebab, jika masih dalam wewenang BBKSDA maka tempat tersebut tidak dapat diubah dan dikunjungi oleh umum. Hal itu sesuai Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam nomor 92/IV-set/HO/2006 tentang izin masuk kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan taman burung.

Bahkan, pengunjung yang datang ke lokasi wisata yang masuk cagar alam dibatasi dan harus menggunakan surat izin masuk kawasan konservasi yang dikenal dengan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi(SIMAKSI).

Dermaga menuju ke Pulau Bawean
Dermaga Pulau Bawean (MP/Mauritz)

Wakil Bupati Gresik, Muhammad Qosim, mengatakan, pihaknya melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gresik, sudah mengajukan ke Kementerian Kehutanan untuk mengubah statusnya sehingga bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat.

" Pemkab Gresik, berupaya mengambil alih status lewat pemerintah pusat dan melalui Disparbud, agar bisa menyelamatkan dan melindungi aset negara, yang ditetapkan sebagai cagar alam, bisa di kembangkan sebagai tempat wisata yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya," ujarnya, Rabu (8/2).

Hingga kini, lanjut Qosim, Pemkab Gresik, tidak bisa menganggarkan untuk pengembangan pariwisata di Pulau Bawean. Meski kerap dipromosikan terkait keindahan alamnya yang tidak jauh beda dengan Pulau Bali. Sehingga selama ini, unit pelaksana teknis (UPT) Disparbud Gresik hanya bisa mendata wisatawan yang berkunjung di Pulau Bawean.

"Untuk sementara, Pemkab Gresik hanya bisa memperbaiki infrastruktur jalan yang perluka diperbaiki. Namun, untuk pengembangan wisata air panas dan perluasan pekarangan rusa khas Bawean juga masih kesulitan dalam hal pembebasan lahannya," tukasnya.

Bedasarkan data yang ada di Disparbud, wisatawan domestik yang berkunjung di Pulau Bawean mencapai 10.000 orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara jumlahnya mecapai 5.000 orang per tahun.

Tulisan ini berdasarkan liputan Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.

#Pulau Bawean #Kabupaten Gresik #Wisata Jawa Timur
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan