MerahPutih.com - Politikus PDIP Zuhairi Misrawi menilai ide mantan Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaitkan rencana rekonsiliasi dengan kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebagai upaya yang aneh.
"Terkait dengan Habib Rizieq saya kira itu kita kembalikan, toh sekarang sebetulnya tidak ada masalah. Habib Rizieq bisa kembali kapan saja, jadi nggak ada masalah tentang Habib Rizieq. Jadi aneh saja kalau ada itu di poin rekonsiliasi," kata Zuhairi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).

Saat ini, menurutnya, tidak ada lagi perbedaan antara kubu 01 dan kubu 02. "Ya itu menyangkut visi, visi bagaimana kita sebagai sebuah bangsa harus bersatu lagi dan tidak ada lagi perbedaan 01 dan 02 kita sebagai sebuah bangsa harus segera kembali," ucap Zuhairi.
BACA JUGA: Dahnil Sisipkan Pemulangan Habib Rizieq di Agenda Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo
Sementara itu, PKB, sebagai salah satu parpol pengusung Jokowi, menyebut hal tersebut kembali pada persoalan hukum.
"Pada akhirnya ini lebih ke persoalan hukum, jadi kami serahkan kepada hukum agar dilakukan secara adil seadil-adilnya," kata Wasekjen PKB, Daniel Johan.
Daniel mengatakan rekonsiliasi yang baik adalah membangun komunikasi dengan semua pihak. Dia menyebut rekonsiliasi akan membawa suatu keputusan politik.
"Bangun komunikasi yang baik dengan semua stakeholder. Itu dulu. Karena komunikasi itu yang akan membawa apapun putusan politik nanti," kata dia.

BACA JUGA: Mantan Pengacara Habib Rizieq Disebut Calon Kuat Jaksa Agung
Dia juga menyebut presiden yang dilantik akan menjadi presiden bagi rakyat Indonesia.
"Bangsa ini besar dan maju karena kebersamaan karena presiden siapapun akan dilantik, menjadi presiden semua. Bukan hanya presiden bagi yang memilihnya. Rekonsiliasi suka atau tidak suka menjadi kepentingan kita semua, Indonesia besar dengan gotong royong," tutur Daniel. (Knu)