Pulang dari Jakarta, Warga Solo Ogah Karantina dan Marahi Anggota TNI dan Polri

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 April 2020
 Pulang dari Jakarta, Warga Solo Ogah Karantina dan Marahi Anggota TNI dan Polri
Seorang pemudik dari Jakarta menolak didata untuk karantina dan memarahi petugas dan anggota TNI dan Polri. (MP/Ismail)

MerahPutih.Com - Seorang pemudik berinisial M, (50) dari Jakarta yang berdomisili di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah marah-marah terhadap anggota TNI Kodim 035 Surakarta dan Polresta Surakarta saat dilakukan pendataan untuk dikarantina mandiri.

Padahal sesuai prosedur, orang yang baru datang dari zona merah COVID-19 harus melakukan karantina mandiri.

Baca Juga:

PSI Usul Pemerintah Terbitkan Perppu untuk Libatkan Swasta Dalam Penanganan COVID-19

Tidak hanya itu, pemudik berstatus ibu rumah tangga itu juga menantang Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk datang ke rumah jika sampai berani melakukan pendataan untuk dikarantina. Peristiwa tersebut dibenarkan Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo, yang ikut menyayangkan sikap arogan warganya tersebut.

Pemudik dari Jakarta tiba di Solo dan menolak untuk didata lakukan karantina mandiri
Pemudik dari Jakarta di Solo menolak didata untuk lakukan karantina mandiri (MP/Ismail)

"Pemudik itu (M) tiba dari Jakarta menuju Solo pada tanggal 28 Maret 2020. Petugas yang mendapatkan informasi dari warga setempat melakukan pendataan pada 30 Maret 2020," ujar Prasetyo, Minggu (5/4).

Prasetyo mengatan sesuai prosedur aturan Wali Kota Solo setiap pemudik datang dari zona merah harus pandemi Covid-19 didata dan langsung ditetapkan orang dalam pengawasan (ODP). Setelah itu diharuskan menjalani karantina mandiri di rumah atau di lokasi yang telah disiapkan Pemkot Solo.

"Masalah tersebut sempat membuat Wali Kota Solo ikut emosi setelah melihat video ibu rumah tangga itu. Persoalan ini sudah diselesaikan. Ibu tersebut telah bersedia didata dan menyatakan sanggup melakukan karantina mandiri selama 14 hari," kata dia.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyayangkan hal tersebut terjadi. Sebab Pemkot Solo berkomitmen penuh untuk memutus mata rantai COVID-19. Ia pun bisa memahami niat baik Pemkot Solo justru dpahami negatif oleh warga.

"Jangan mentang-mentang gitu. Suaminya sudah saya telepon, tadi sudah saya suruh minta maaf ke petugas TNI dan Polri," kata dia.

Baca Juga:

Solo KLB Corona, 40.000 Warga Miskin Dapat Bantuan Sembako

Rudy meminta siapapun yang baru datang dari luar kota bersikap kooperatif, terutama yang datang dari zona merah Covid-19. Selain itu, warga yang masuk status ODP dan harus tertib jalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Harus patuh jangan ngeyel. Kalau bandel keluar rumah langsung diambil paksa petugas untuk dibawa ke rumah karantina milik Pemkot Solo," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Larangan Mudik Dianggap Paling Efektif Cegah Meluasnya COVID-19

#Virus Corona #Mudik Lebaran #Wali Kota Solo #FX Hadi Rudyatmo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan