BULAN Ramadan sudah ada di depan mata. Selama 30 hari, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan berpuasa dari fajar yang ditandai adzan subuh hingga magrib. Nah, bicara masalah kesehatan, menjalani puasa memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh khususnya kulit.
Berpuasa bisa menjadi anti-aging atau untuk memperlambat atau mengurangi tanda-tanda penuaan yang muncul di tubuh, ungkap dr. Aninda Marina, SpDV dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Baca juga:
"Puasa juga bermanfaat untuk anti-aging. Jadi penuaan sebenarnya proses yang sudah ditakdirkan dari DNA, karena kita punya time DNA. Namun, dengan berpuasa menurunkan berbagai macam enzim di mana melakukan penuaan," jelas dia dalam sebuah konferensi pers daring, ditulis Jumat (1/4).
Selama bulan puasa enzim-enzim yang menghancurkan serabut mielin akan muncul. Selain itu, sel-sel dan kolagen akan hidup lebih lama sehingga tampilan kulit menjadi lebih muda. Kemudian cadangan lemak bisa meningkat pada jaringan lemak.
Puasa juga meningkatkan antioksidan demi menghambat enzim-enzim yang bekerja untuk menghancurkan kolagen dan mempercepat anti-aging. Kemudian, dengan adanya penurunan insulin growth factor karena sama sekali tidak ada nutrisi pada saat puasa, protein kinase A yang berguna untuk mengancurkan sel, menjadi turun, sehingga stem cell meningkat.

"Jadi, kulit malah memperbaiki diri. Ini baik karena memperbaiki sel-sel rusak dan meningkatkan perbaikan struktur kulit karena human stem cell meningkat," ucap Aninda.
Namun ia tak menampik, terjadi sintesis kolagen yang menurun selama berpuasa karena banyak enzim yang meningkat untuk mendegradasi kolagen. Namun ketika tubuh kembali diisi makanan saat berbuka puasa, terjadi peningkatan 10 kali lipat sintesis kolagen. Oleh karena itu, puasa Ramadhan dapat mempercepat pertumbuhan termasuk penyembuhan luka, bila saat berbuka puasa dan sahur diisi dengan nutrisi yang tepat.
Baca juga:
Di sisi lain, berbagai studi juga menunjukkan manfaat lain berpuasa pada kulit, misalnya penelitian pada tahun 2019 yang menunjukkan efek puasa pada rambut karena meningkatnya stem cell di folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut meningkat dan mencegah rambut rontok.
Selain itu, dampak pada lapisan epidermis atau lapisan kulit teratas meningkatkan siklus kulit, membantu kulit terlihat cerah walaupun kadar kolesterol dalam kulit menurun.

"Lalu, di lapisan dermis atau kulit bagian dalam, meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah sehingga nutrisinya bisa langsung baik untuk kulit, meningkatkan perbanyakan pembuluh darah baru untuk perbaikan kulit, oksidatif metabolik atau proses yang menghancurkan oksidasi meningkat," papar Aninda.
Beberapa studi juga memperlihatkan puasa bisa menurunkan reaksi iritasi dari krim malam dengan kandungan retinol atau retinoid. Puasa juga bisa bersifat antikarsinogenik pada tumor dan kanker kulit. Akibat pembatasan makanan termasuk kalori dalam beberapa waktu, sehingga menghambat munculnya sel-sel yang bersifat kanker. (Yni)
Baca juga: