Merahputih.com - PT Dexa Medica meraih penghargaan Anugerah Industri Inovatif 2020 dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN). Penghargaan diberikan atas komitmen Dexa Group mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
Acara penyerahan Anugerah Industri Inovatif 2020 dibuka oleh sambutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (10/11). Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengembangan inovasi berbasis riset di dunia industri dalam negeri.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi inovator di berbagai sektor yang sangat dibutuhkan masyarakatseperti pangan, energi, kesehatan, termasuk inovasi dalam manajemen model bisnis dan digital-preneur. Untuk itu saya mengajak para inovator memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara, berkontribusi bagi kemanusiaan dan kehidupan yang lebih baik,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Baca Juga:
Adek Erfil Manurung Pimpinan Sah Laskar Merah Putih di Mata Pemerintah
Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof Bambang Brodjonegoro dalamsambutannya menyatakan, kolaborasi triple helix dibutuhkan dalam mewujudkan inovasi hingga bisa diproduksi dan menjadi komoditas ekspor. Presiden Jokowi sendiri telah memberi arahan untuk belajar dari pandemi COVID-19 sehingga inovasi penelitian, pengembangan, pengujian dan penerapan (Litbangjirap) akan berfokus pada; kesiapan dan ketahanan bangsa, vaksin COVID-19, kemandirian alat kesehatan dan obat, serta hidup berkualitas dan berkelanjutan.
"Kemandirian alat kesehatan dan obat, termasuk pengembangan Obat Modern Asli Indonesia," ungkapBambang.
Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Dr Raymond Tjandrawinata menerimalangsung penghargaan tersebut dari Menristek Bambang Brodjonegoro.
"Penghargaan Anugerah Industri Inovatif merupakan bentuk apresiasi pemerintah untuk kegiatan penelitiandan pengembangan industri di Indonesia. Dexa Group telah mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia sejak15 tahun lalu dan terus konsisten. Ini sesuai dengan core purpose Dexa Group yakni Expertise for thePromotion of Health," ungkap Dr Raymond usai menerima penghargaan di Gedung Kemristek/BRIN, Jakarta.
OMAI merupakan obat yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia dengan teknologi modern. OMAIterdiri dari Obat Herbal Terstandar (OHT) yang telah lulus uji pra-klinis dan juga Fitofarmaka yang telah lulus ujiklinis sehingga memiliki khasiat setara obat.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), saat ini terdapat 92 OHT yang terdaftarsesuai Nomor Izin Edar (NIE) dan 39 di antaranya diproduksi oleh Dexa Group. Sementara itu untukFitofarmaka, saat ini ada 37 NIE yang terdaftar dan 32 di antaranya produksi Dexa Group. Data ini menunjukkankomitmen Dexa Group dalam mengembangkan OMAI.
Penghargaan Industri Inovatif merupakan penghargaan tertinggi anugerah yang diberikan kepada badanusaha/industri atas prestasi pelaksanaan inovasi yang berhasil, hingga dapat menghasilkan nilai tambah, baikdalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial budaya.
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan, sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat di Indonesia masihdiimpor. Presiden kemudian mengatakan bahwa kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modaldasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri.
"Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. ObatFitofarmaka perlu difasilitasi untuk melewati uji klinik dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatanpromotif dan preventif," ungkap Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DanPertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia Tahun 2020, Kamis 5 November lalu.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-September 2020 nilai impor produk farmasi diIndonesia mencapai US$ 858,28 juta. Pengembangan OMAI bisa menjadi solusi substitusi impor bahan bakuobat.
“Komitmen Dexa Group sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor bahanbaku obat, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi. Ketergantungan terhadap bahan baku obat impor itudapat dikurangi melalui riset farmakologi. Riset ini menggunakan tanaman dan hewan sebagai obat, denganmemanfaatkan keragaman hayati yang menjadi warisan nenek moyang kita,” imbuh Dr Raymond.
Dexa Group tidak hanya mengembangkan OMAI untuk upaya kesehatan promotif dan preventif saja, tetapijuga untuk pengobatan kuratif. Salah satu OMAI yang dikembangkan Dexa Group telah teruji klinis dapatmembantu menurunkan gula darah pasien diabetes, yaitu Inlacin. Produk ini bahkan telah merambah pasarmancanegara, salah satunya ke Filipina.
OMAI dikembangkan dari bahan alam yang 100 persen berasal dari Indonesia dan melibatkan para penelitianak bangsa. Selain itu pengembangan OMAI juga turut menggerakkan perekonomian petani.
Baca Juga:
Dalam sebuah diskusi virtual pekan lalu, Menristek/Kepala BRIN, Prof Bambang Brodjonegoro juga menegaskanpentingnya pengembangan OMAI. Menristek bahkan mendorong agar OMAI juga masuk daftar FormulariumNasional agar bisa digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kalau masuk JKN, saya yakin ini akan berkembang dan banyak pihak yang akan melakukan riset," kataMenristek.
Menurut Menristek, para dokter di Indonesia harus terbiasa menggunakan OMAI. Pada diskusi itu, KetuaUmum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dr. Hardhi Pranata mendorong agar dokter yangmeresepkan OMAI di fasilitas pelayanan kesehatan harus diperbanyak. (Ayu)