MerahPutih.com - Bandara Soekarno-Hatta sangat penting bagi Indonesia dan tingkat global. Bandara ini diproyeksikan melayani penumpang mencapai sekitar 80 juta penumpang pada 2030 dan 2035 mencapai 100 juta penumpang.
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengungkapkan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sangat penting dan perlu dilakukan lebih masif guna menjaga dan meningkatkan daya saing bandara terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Bandara Soetta Perlu Pusat Layanan Kargo Khusus E-commerce
Awaluddin menuturkan, AP II telah memiliki rencana pengembangan kapasitas (capacity planning) guna mengantisipasi backlog baik untuk sektor angkutan penumpang maupun kargo di Bandara Soekarno-Hatta, di antaranya pembangunan Terminal 4 dan Cargo Village.
Ia mengatakan, Terminal 4 akan menjadi terminal penumpang terbesar di Indonesia dengan kapasitas sampai dengan 45 juta penumpang. Sedangkan Terminal 1 dan 2 juga akan direvitalisasi menjadi total kapasitas sampai dengan 45 juta penumpang.
Sementara, revitalisasi Terminal 3 berpotensi meningkatkan kapasitas menjadi 35 juta penumpang, sehingga nantinya Bandara Soekarno-Hatta akan memiliki kapasitas total lebih dari 100 juta penumpang.
"Kita lihat dengan kondisi yang ada, jika keputusan kita tidak cepat dalam membangun Terminal 4 maka akan menjadi isu. Level of service akan turun, image dan reputasi bandara akan turun,” ujarnya.
Awaluddin mengatakan, AP II juga akan membangun kawasan Cargo Village yang salah satunya untuk mengakomodasi sektor e-commerce.
"Tahun depan ekspansi Cargo Village, paling lambat akhir 2024 atau awal 2025 kita punya Cargo Village yang memiliki kapasitas 1,5 juta ton - 2,2 juta ton per tahun atau jauh lebih banyak dibandingkan dengan Terminal Kargo eksisting dengan kapasitas sekitar 600.000 ton per tahun,” katanya.
Ia mengatakan, pengembangan Bandara Soekarno-Hatta juga harus mencakup aksesibilitas. Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi kota mandiri atau aerocity yang lengkap pada 10-20 tahun ke depan dan akan menjadi destination point, di mana juga akan memunculkan isu aksesibilitas.
"Saat ini saja komunitas pekerja di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 50.000 - 60.000 per hari ditambah dengan penumpang yang sebelum pandemi mencapai 160.000 - 190.000 per hari. Denyut nadi kehidupan tidak berhenti di Bandara Soekarno-Hatta," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Bandara Internasional Kertajati Jadi Pintu Masuk Calon Investor di Jabar