MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk membeli pompa kuras untuk pemeliharaan sumur resapan. Namun, kebijakan ini mendapatkan penolakan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI.
Ketua Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, tujuan awal dari sumur resapan adalah guna menampung limpahan air dan memasukkan air tersebut ke dalam tanah. Jika harus keluar uang untuk beli pompa kuras lagi, maka artinya sumur resapan tidak mampu membuat air meresap ke tanah
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA] DKI Jakarta Anggarkan Proyek Rp 80 Juta Per Sumur Resapan
"Sama saja sebagai bak penampungan air biasa saja," ujar Anggara di Jakarta, Jumat (20/5).
Anggara mengatakan inilah penyebab PSI selalu mempertanyakan program pembangunan sumur resapan sejak awal. Hal ini untuk menjaga agar anggaran besar yang telah dihabiskan menjadi sia-sia.
"Makanya kami ingatkan dari awal, jangan cuma kejar target jumlah saja tapi diukur manfaat dan perhitungan ke depannya. Kami juga sudah ingatkan bahwa beberapa daerah di di Jakarta tanahnya sudah jenuh dan tidak dapat menyerap air ke dalam tanah, apalagi kalau dibangun di atas trotoar atau di bawah jembatan layang," papar Anggara.
Baca Juga
Tanggapan Wagub DKI soal Sumur Resapan Disarankan Jadi Kolam Ternak Lele
Ia juga menambahkan bahwa dibutuhkannya pompa penguras menjadi indikasi bahwa pemilihan lokasi sumur resapan cenderung asal-asalan.
"Logikanya kalau kita butuh pompa penguras, pilihan lokasi pembangunan sumur resapan tidak ideal dengan tujuannya membuat air meresap ke tanah. Jangan sampai pengeluaran kita untuk program yang tidak efektif ini membengkak setiap tahunnya," tutup Anggara. (Asp)
Baca Juga
Komisi D Tanggapi Konsep Sumur Resapan Anies Dipakai di IKN Nusantara