MerahPutih.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mendapat anggaran sebesar Rp 131 Miliar pada APBD 2022. Namun, kasus kebakaran di Jakarta tergolong sangat tinggi
Besarnya anggaran Gulkarmat dan tingginya kasus kebakaran di ibu kota mendapatkan sorotan tajam dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI.
Baca Juga
Polda Metro Pastikan Kebakaran Lapas Tangerang karena Korsleting Listrik
“Ini fenomena di tengah pandemi yang menyedihkan. Kebakaran menjadi kejadian bencana yang harus benar-benar dipikirkan secara matang,” ujar Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad di Jakarta, Jumat (29/10).
Idris menilai Pemprov DKI tidak serius menangani tingginya kasus kebakaran di Jakarta. Pada dokumen KUA-PPAS yang diserahkan contohnya, belum terlihat adanya peningkatan dalam program untuk menyelesaikan masalah kebakaran ini.
“Pihak eksekutif, selalu menjawab kegiatan untuk penanganan kebakaran sudah dianggarkan. Tapi masalahnya bukan pada ada-tidaknya anggaran, tapi cukup-tidaknya anggaran tersebut, dan efektif-tidaknya anggaran tersebut mengurangi bencana kebakaran di Jakarta,” jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta harus memikirkan penyelesaian bencana kebakaran dengan sangat matang, dan jangan cepat berpuas dalam penanganan kebakaran saat ini.
Idris juga telah menugaskan masing-masing anggota legislatif Fraksi PSI untuk memperjuangkan kecukupan anggaran serta program prioritas penanganan kebakaran, seperti penambahan pos pemadam kebakaran di 27 kelurahan rawan kebakaran di Jakarta yang belum mempunyai pos damkar, penyediaan APAR, hidran kering di wilayah, edukasi dan sosialisasi dan kegiatan monitring instalasi listrik pemukiman.
"Tingkat kasus kebakaran di Jakarta harus bisa ditekan, bahkan dicegah agar tidak lagi terjadi korban jiwa maupun harta yang merugikan warga Jakarta," pintanya. (Asp)
Baca Juga
Polda Metro Pastikan Kebakaran Lapas Tangerang Tewaskan 49 Napi Bukan Disengaja