PSBB Diperketat, Wakapolri Sidak ke Stasiun Tanah Abang

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 11 September 2020
PSBB Diperketat, Wakapolri Sidak ke Stasiun Tanah Abang
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono melakukan inspeksi mendadak di Stasiun Tanah Abang (Ist)

Merahputih.com - DKI Jakarta bakal memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pekan depan. Semua kegiatan di fasilitas publik pun langsung dibatasi.

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono pun melakukan inspeksi mendadak di Stasiun Tanah Abang. Ia didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan jajaranya.

Gatot juga membagikan masker bagi sejumlah penumpang dan masyarakat yang melintas disana. Dia ingin melihat bagaimana masyarakat yang datang dari beberapa daerah ke Jakarta, apakah mereka sudah disiplin kepada protokol kesehatan.

Baca Juga

50 Persen Lebih Kasus COVID-19 di Indonesia Disumbang 20 Kota Besar

"Kemudian juga salah satu kegiatan kita ya nanti untuk operasi yustisi, salah satu langkah yang kita lakukan adalah membuat penegak-penegak disiplin di internal atau penegak disiplin berbasis komunitas," jelas Gatot di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/9).

Hampir semua masyarakat sudah menggunakan masker namun ada beberapa orang saja yang belum tertib menggunakan masker. Gatot mengklaim hal itu bisa ditertibkan.

"Dan kalau kita liat aturan-aturannya tadi pak kadaop sudah membuat aturan yang sangat ketat ketika antrian jaraknya ada dan juga ada pembatasan-pembatasan di dalam kereta," jelas Gatot.

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono melakukan inspeksi mendadak di Stasiun Tanah Abang (Ist)

Berdasarlam laporan yang diterimanya, satu gerbong jika penuh penumpang bisa diisi hingga 200 orang. Namun kini dibatasi hanya 70 orang dengan menggunakan masker dan menerapkan protokol COVID-19.

Gatot juga bakal membentuk tim penegak disiplin berbasis komunitas di setiap tempat. Seperti Pasar, perkantoran, hingga tempat keramaian.

"Nanti siang pak Kapolda sama-sama pangdam nanti akan melaunching yang namanya penegak disiplin berbasis komunitas di pasar," ungkap Gatot.

Ia mengharapkan nanti di semua perkantoran ada. Sebab, klaster yang memang rawan terhadap penyebaran COVID-19 ada semua penegak disiplin ini karena mereka ini tiap 24 jam ada.

Baca Juga

Sejak Maret, Pasien Sembuh COVID-19 di RSD Wisma Atlet Lebih dari 9.000 Orang

"Kalau kita mengadakan penegak disiplin polri TNI dan satpol PP yang bergerak, ya mungkin ketika tim ini datang tertib tapi setelah itu berubah lagi. Tapi kalau seperti di kadaop di sini dengan tim yang ada 24 jam bisa terus menertibkan, tidak perlu dilakukan operasi," jelas mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Nantinya, sanksi tetap mengedepankan langkah yang persuasif dan humanis. "Itu tujuannya. Sehingga masker ini menjadi satu lifestyle, gaya hidup," tutur Gatot. (Knu)

#Mantan Wakapolri #PSBB
Bagikan
Bagikan