Proyek Kereta Cepat Tidak Dibiayai dari APBN
MerahPutih, Bisnis-Pembangunan mega proyek kereta cepat Trans Jakarta-Bandung (High Speed Train/HST) tidak dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sebab, APBN yang telah disusun akan lebih banyak diperuntukan di luar Pulau Jawa sementara untuk di Pulau Jawa itu akan lebih mengandalkan kerjasama bilateral antarnegara.
"Kami tidak ingin Pembiayaan berasal dari APBN. Karena anggaran APBN kita akan dipindahkan lebih banyak ke daerah luar Pulau Jawa. Sementara, untuk daerah di Pulau Jawa yang kemampuan dan daya lebih tinggi, kita andalkan kerjasama bilateral. Jadi baik Jepang maupun Tiongkok ini tidak menggunakan APBN," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli usai bertemu Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (31/8).
Seperti diberitakan, Tiongkok dan Jepang tengah bersaing memperebutkan proyek kereta cepat Trans Jakarta-Bandung senilai US$6,7 miliar atau setara Rp60 triliun. Saat ini pemerintah Indonesia masih mengkaji studi kelayakan yang diajukan pemerintah Jepang dan Tiongkok. Penilaian itu melingkupi sisi biaya, teknis, konstruksi maupun teknologi. Pemerintah Indonesia akan mengumumkan pemenang proyek ini dalam waktu dekat. (rfd)
Baca Juga:
Tiongkok Sebut Berpengalaman Bangun Kereta Cepat di Daerah Beriklim Tropis
Tenaga Asing Proyek Kereta Cepat Bandung Jakarta-Bandung Dibatasi
Tiongkok Tawarkan Bangun Stasiun di Halim