MerahPutih.com -Rencana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merealisasikan proyek Pembangunan Jalur Lingkar Timur-Selatan mendapatkan penolakan Bupati Klaten Sri Mulyani.
Terkait hal itu, Gibran menegaskan pro dan kontra adalah hal biasa. Ia pun akan kembali mengajak rembung pada kepala daerah yang dilintasi jalur Lingkar Timur-Selatan.
Baca Juga
Gibran Lobi Menpora agar Persis Bisa Main di Stadion Manahan
"Jalur Lingkar Timur-Selatan itu penting untuk diupayakan mengingat kondisi lalu lintas yang terus bertambah padat di Kota Solo," kata Gibran di Balai Kota, Selasa (3/12).
Gibran mengatakan pada awal Maret 2022 dirinya sempat berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk melanjutkan pembahasan soal jalur lingkar yang dipandang sebagai solusi untuk mengurai kepadatan di kota bengawan itu.
"Kajiannya sudah lama, hanya menang belum terealisasi. Makanya kita usulkan lagi kemarin itu untuk mengurai kepadatan Kota Solo," katanya
Dilihat dari fungsi dan segi kebermanfaatan kata dia, pembangunan jalur lingkar ini mestinya harus disegerakan menimbang infrastruktur jalan lain yang sudah disentuh di Solo mulai dari pembangunan Overpass Manahan, Flyover Purwosari, hingga Rel Layang dan Underpass Joglo yang masih dalam tahap penyelesaian hingga saat ini.
"Jalur lingkar yang kajiannya sudah ada sejak beberapa tahun lalu itu harus segera direalisasikan. Sudah sangat urgen sekali," pungkasnya.
Baca Juga
Gibran Sebut Dana Hibah Rp 230 Miliar dari UEA akan Ditransfer ke Kemenkeu
Di sisi lain, Bupati Klaten, Sri Mulyani menjelaskan alasan penolakan pembangunan terhadap rencana pengembangan jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo karena berdampak pada berkurangnya lahan pertanian di Klaten.
Terlebih Klaten sudah kena dampak proyek strategi nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Yogyakarta telah mengancam keberadaan lahan persawahan lestari di wilayah Kabupaten Klaten.
"Saya tidak setuju. Karena pertimbangan bahwa tol PSN yang saat ini direncanakan dibangun ini kan sudah menggunakan sawah lestari atau pertanian 300 hektar. Kalau ada jalur lingkar lagi lahan pertanian Klaten akan terus kurang sehingga mengancam ketahanan pangan," kata Sri, Selasa (3/1).
Diketahui total luas lahan yang ditanami padi di Klaten kisaran 31.000 hektar, sedangkan untuk luas tanahnya ada sekitar 73.000 hektar.
Area persawahan yang akan terkena dampak pembangunan PSN itu sekitar 30 hektar. Lahan terdampak itu, mampu berproduksi 330 ton beras dalam setahun. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga