Proses Santunan Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Lebih Kompleks

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 05 Oktober 2018
Proses Santunan Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Lebih Kompleks
Mensos Agus Gumiwang saat menggendong balita Korban Gempa palu (Foto: Instagram agusgumiwangk)

Merahputih.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan proses pemberian santunan ahli waris untuk korban bencana di Sulawesi Tengah akan lebih kompleks dibandingkan bencana lainnya karena ada satu keluarga yang tidak tersisa satu pun ahli warisnya.

"Ini memang agak kompleks, pasti nanti ada beberapa kasus kita temukan dimana semua keluarga meninggal dan tidak tersisa satu pun ahli waris. Maka harus ada rumusan sendiri," kata Agus di Jakarta, Kamis (4/10).

Rumusan yang dimaksud adalah apakah santunan akan diberikan kepada anggota keluarga diluar keluarga inti seperti kakak atau adik. "Apakah itu relevan diberikan. Itu harus dirumuskan lagi. Tapi pada dasarnya santunan itu kebijakan pemerintah," katanya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk pemberian santunan ahli waris korban meninggal dunia masih menunggu verifikasi dari pemda setempat. Kementerian Sosial memberikan santunan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia.

Korban meninggal dunia akibat bencana gempa disusul tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, hingga Kamis pukul 18.00 WITA mencapai 1.558 orang.

Agus Gumiwang dan Airlangga Hartarto
Agus Gumiwang Kartasasmita dan Airlangga Hartarto (Foto: Twitter @setkabgoid)

Berdasarkan data diterima dari Posko Satgasgab Tanggap Darurat Bencana Tsunami Sulawesi Tengah di Palu, sebagaimana diberitakan Antara, korban meninggal dunia tersebut merupakan hasil dari operasi gabungan evakuasi korban bencana alam di Palu hingga Donggala.

Korban meninggal dunia tersebut saat ini berada di penguburan massal Poboya 582 jiwa, penguburan masal Pantoloan 35 jiwa, dikebumikan di pemakaman keluarga 921 jiwa, dan ada juga yang belum dimakamkan 20 jiwa dan kini berada di RS Madani.

Selain korban meninggal dunia, tercatat korban luka sebanyak 2.549 orang, korban hilang sebanyak 113 orang, tertimbun sebanyak 152 orang dan rumah rusak sebanyak 65.733 unit.

Adapun akibat bencana alam ini, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 70.821 orang yang sebagian di antaranya ada yang mengungsi ke beberapa daerah lainnya yakni ke Makassar 4.631 orang, Balikpapan 1.173 orang, Jakarta 182 orang dan Manado 171 orang.

#Agus Gumiwang Kartasasmita #Mensos
Bagikan
Bagikan