BUTUH usaha ekstra agar tetap aman selama pandemi virus corona. Anjuran terus digalakkan untuk melakukan protokol kebersihan secara maksimal. Namun, menurut survei terbaru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), banyak orang mungkin tidak sepenuhnya memahami prosedur pembersihan yang aman.
Pada Mei, CDC menyurvei 502 orang dewasa di Amerika Serikat tentang kebiasaan membersihkan mereka selama pandemi. Sebanyak 60% responden mengatakan mereka membersihkan rumah mereka lebih sering daripada bulan-bulan sebelumnya.
Baca juga:
Asosiasi Perjalanan AS Rilis Panduan untuk Masa ‘New Normal’

Namun, hasil survei menunjukkan lebih banyak orang memanggil pusat pengendalian racun. Mereka juga melaporkan efek kesehatan yang merugikan karena pembersih pada periode yang sama. Kesenjangan pengetahuan diidentifikasi di beberapa bidang, menurut CDC, termasuk persiapan yang aman untuk pembersihan dan solusi disinfektan serta penggunaan peralatan pelindung pribadi yang direkomendasikan saat menggunakan pembersih dan desinfektan. "Responden juga tak paham penyimpanan yang aman untuk pembersih tangan, pembersih, dan disinfektan,” jelas CDC.
Dalam temuan mereka, CDC mencatat, 39% responden survei melaporkan terlibat dalam praktik berisiko tinggi yang tidak direkomendasikan saat membersihkan dalam usaha mencegah virus. Itu termasuk mencuci produk makanan dengan pemutih, menerapkan pembersih rumah tangga atau produk desinfektan untuk kulit telanjang, dan sengaja menghirup atau menelan produk berbahaya ini.
Survei menemukan bahwa mayoritas orang tahu untuk memakai pelindung mata dan sarung tangan saat membersihkan dengan bahan kimia berbahaya. Namun, banyak yang tidak tahu cara aman membersihkan dengan larutan pemutih.
Baca juga:
Swiss Terapkan Standar Pembersihan Baru Jelang Pembukaan Perbatasan

Faktanya, hanya 23% peserta survei yang paham hanya air suhu kamar yang seharusnya digunakan untuk mencairkan pemutih. Hanya 35% mengatakan pemutih tidak boleh dicampur dengan cuka, dan 58% tahu pemutih tidak boleh dicampur dengan amonia. "Sebanyak 68% menjawab bahwa mencuci tangan direkomendasikan setelah menggunakan pembersih dan desinfektan dan 73% ventilasi yang memadai direkomendasikan saat menggunakan produk ini," jelas CDC.
Tentang penyimpanan yang aman dari pembersih, desinfektan, dan pembersih tangan, 79% responden mengatakan pembersih dan disinfektan harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Sebanyak 54% menyebut pembersih tangan harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
Untuk membersihkan rumah kamu secara efektif dan tetap aman, penting untuk mengetahui cara membuat pemutih atau larutan pembersih yang manjur untuk membunuh COVID-19. CDC merekomendasikan membersihkan segala kotoran, debu, atau kotoran pada permukaan sebelum beralih ke disinfektan.
Untuk mendisinfeksi, badan pemerintah merekomendasikan membuat larutan pemutih cair. Caranya, pertama-tama ikuti semua instruksi pabrik. Lalu siapkan larutan pemutih menggunakan 1/3 cangkir pemutih per galon air suhu kamar atau 4 sendok teh pemutih per liter air suhu kamar. Cairan itu akan efektif untuk desinfeksi hingga 24 jam. Demikian disarankan CDC.
Saat membersihkan, pastikan waktu kontak setidaknya 1 menit, dan jika memungkinkan, ventilasi yang tepat selama dan setelah aplikasi. Tidak ketinggalan, jangan pernah mencampur pemutih rumah tangga dengan amonia atau pembersih lainnya. (lgi)
Baca juga:
Mungkinkah Tes Cepat 20 Menit Menggantikan Masa Karantina 14 Hari?