MerahPutih.com - Program BBM Satu Harga Pertamina terus diperluas terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Program BBM Satu Harga telah melayani kebutuhan energi masyarakat di 402 wilayah dalam 125 kabupaten Indonesia sejak 2017.
Baca Juga:
Menhub Sebut Kendaraan Listrik Lebih Irit 75 Persen Dibanding yang Menggunakan BBM
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution sebanyak 81 titik di antaranya adalah lembaga penyalur baru dari target 92 titik BBM Satu Harga di tahun 2022, sedangkan sisanya yaitu di 11 titik akan dipercepat penyelesaiannya.
Tak hanya itu, 54 kabupaten yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) pun sudah dilayani oleh lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina.
Pertamina Patra Niaga terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau sebagai bentuk mendukung program pemerintah mewujudkan energi berkeadilan lewat Program BBM Satu Harga.
Sebaran titik BBM Satu Harga berfokus pada wilayah-wilayah di luar Jawa, Madura, Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi. Tidak jarang, wilayah ini pula mendatangkan tantangan yang besar dalam proses distribusinya, apalagi ke wilayah 3T.
Saat ini sebaran BBM Satu Harga antara lain sebanyak 62 berada di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Ia mengungkapkan, untuk wilayah 3T, sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, air, dan udara.
"Pergantian transportasi dilakukan sebanyak empat sampai lima kali, bahkan sampai delapan kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat," katanya.
Baca Juga:
BBM Premium Resmi Dihapus Mulai 1 Januari 2023