MerahPutih.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memutuskan pelaksanaan program Dua Hari di Rumah Saja diterapkan serentak di 35 kabupaten/kota pada akhir pekan ini atau Sabtu-Minggu (6-7/2). Program tersebut dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19 di Jawa Tengah.
Menanggapi keputusan tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengingatkan pada Gubernur Ganjar untuk mewaspadai klaster keluarga jika warga diminta di rumah saja pada akhir pekan.
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Gubernur (Ganjar) dicoba dulu program itu. Saya juga bilang oke ndak masalah," kata Rudy Rabu (3/2).
Baca Juga:
Ganjar Bikin Program 2 Hari di Rumah untuk Tekan Corona, FX Rudy Tolak Mentah-mentah
Dengan diberlakukannya aturan Dua Hari di Rumah Saja itu, Rudy mengatakan, tim cipta kondisi harus bekerja ekstra keras. Meski demikian, TNI, Polri, satpol PP, dinas perhubungan, serta linmas tetap harus bekerja di luar rumah untuk melakukan pemantauan. Masyarakat, lanjut dia, tidak boleh menyalahkan petugas.
"Petugas harus kontrol, harus menjaga jangan sampai ada warga masyarakat yang keluar dari rumah (Sabtu dan Minggu). Wali kota dan wakil wali kota harus tetap di rumah," terang dia.

Di sisi lain, Rudy khawatir program dua hari di rumah saja justru akan menambah daftar panjang penularan COVID-19 karena klaster keluarga di Solo menjadi salah satu penyebab tingginya corona. Maka dari itu, ia menyarankan pada Gubernur usai kebijakan tersebut berakhir harus ada ada swab test massal menyasar keluarga.
"Setelah program dua hari di rumah saja selesai, perlu dibuktikan dengan uji swab massal pada hari Senin untuk memastikan efektif menekan corona atau tidak," katanya.
Baca Juga:
Ganjar Ajak Pasien Corona Donor Plasma Konvalesen Jika Sudah Sembuh
Ia mengimbau pada masyarakat, meskipun di rumah saja selama dua hari, harus tetap menerapkan protokol kesehatan di dalam rumah. Selain itu, kebijakan tersebut disertai dengan penutupan pusat-pusat perekonomian mulai pusat perbelanjaan, pasar modern, supermarket, mal dan lainnya.
"Jangan sampai nanti, justru di rumah itu terjadi penularan. Klasternya sekarang kan banyak muncul klaster keluarga. Itu harus diantisipasi juga," tutup Rudy. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Ganjar Ingin Pendataan Vaksinasi Bagi Nakes Dilakukan Manual