Prinsip Merancang Kamar Tidur Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 24 Agustus 2022
Prinsip Merancang Kamar Tidur Anak
Terkadang anak lah yang meminta kamar tidur sendiri. (Foto: Unsplash/Kenny Eliason)

SI kecil mulai tumbuh. Dia tak lagi takut tidur sendirian. Dia meminta kamar tidur sendiri yang terpisah dari kamar tidur orangtuanya. Inilah saatnya para orangtua mulai menyiapkan kamar tidur untuknya.

Sebenarnya tak ada patokan pada usia berapa anak harus mempunyai kamar tidur sendiri. "Setiap anak berbeda. Normal dan sangat mendasar bagi mereka untuk ingin tidur dengan orangtuanya," kata Luke Coutinho, pakar anak dan nutrisionis, seperti dikutip timesofindia.indiatimes.com.

Terkadang anak lah yang meminta kamar tidur sendiri. Rentang usianya tak bisa ditebak. Di negeri Barat, mereka biasanya sudah diarahkan untuk tidur terpisah sejak usia 3 atau 4 tahun. Sementara di negara Asia, anak mulai tidur terpisah sejak usia 6-10 tahun.

Semua bergantung pada perkembangan psikologis anak, aspek sosio-kultural masyarakat, dan ketersediaan ruang di rumahmu. Tapi kalau si kecil sudah memintanya, kamu mungkin bisa memulai menentukan desain kamar tidur anak yang cocok dengan kebutuhan, jenis kelamin, dan seleranya.

Berikut ini adalah pertimbangan merancang kamar tidur anak untuk rentang 3-10 tahun.

Baca juga:

Pilihan Warna Kamar Tidur Terbaik Menurut Feng Shui

kamar tidur anak
Menentukan tema kamar tidur anak harus dimulai dengan menggali apa yang si kecil suka. (Foto: Pixabay/Victoria Borodinova)

1. Bicara pada anak tentang tema

Menentukan tema kamar tidur anak harus dimulai dengan menggali apa yang si kecil suka. Tema kamar tidur anak akan berbeda sesuai dengan jenis kelamin, perkembangan psikologis, minat, kesukaan, dan bakat mereka.

Tema kamar tidur anak pada rentang 3-10 tahun biasanya mencakup hobi, tokoh kartun atau komik, olahraga, binatang, musik, atau luar angkasa. "Tema yang diangkat berdasarkan hobi atau minat tidak akan cepat membosankan untuk gaya kamar anak," tulis Nurul Wulansari dalam Menata Kamar Anak.

2. Bentuk

Setelah tema diperoleh, kamu harus menentukan bentuk kamar tidur anak. Bentuk dapat membedakan karakter kamar tidur anak dengan karakter ruang lain di dalam rumah. Bentuk kamar tidur anak mengikuti tema yang ditentukan.

Secara umum, kamar tidur anak mengekspresikan jiwa anak-anak melalui berbagai permainan bentuk dari berbagai elemen ruang di kamar tidur. Lazimnya kamar tidur anak akan berbentuk playfull agar bisa mendorong kreativitas dan imajinasi mereka.

3. Warna

Warna telah terbukti mampu mempengaruhi situasi psikologis manusia, berapapun usianya. Warna berpengaruh besar dalam pembentukan mood, selera, dan sumber inspirasi.

Secara garis besar, warna terbagi atas tiga jenis : primer, sekunder, dan tersier. Primer mencakup warna merah, kuning, dan biru. Mereka tak bisa dicampur dengan warna lain. Warna sekunder adalah campuran dua warna primer dengan jumlah yang sama seperti jingga, hijau, dan ungu. Tersia merupakan campuran warna primer dengan warna sekunder.

Penerapan warna pada kamar tidur anak memiliki berbagai prinsip. Skema warnanya merentang dari kombinasi warna monokrom, harmoni, kontras, gabungan kontras dan harmoni, warna tenang, warna hangat.

Jika bingung, tanyakan pada anakmu. Dan ingat saja ini, warna primer dipercaya meningkatkan intelejensi karena itu cocoknya di ruang bermain. Sedangkan warna yang lembut cocok untuk kamar tidur anak.

Baca juga:

8 Tanaman Hias Pemurni Udara Kamar Tidur

kamar tidur anak
Tekstur yang diperkenalkan pada kamar anak sebaiknya bersifat halus dan tidak membahayakan (Foto: Unsplash/Filippa Kiefer)

4. Tekstur dan Pola

Tekstur adalah elemen desain yang berkaitan dengan unsur rasa dalam ruang. Tekstur memberikan variasi sentuhan dan sensasi pada kulit manusia. Tekstur berkaitan pula dengan material yang digunakan.

"Tekstur yang diperkenalkan pada kamar anak sebaiknya bersifat halus dan tidak membahayakan, tidak menyimpan debu, atau kotoran, dan tidak menimbulkan alergi," tambah Nurul Wulansari.

Pola berkaitan dengan bentuk atau motif dengan aturan tertentu. Penerapannya bertujuan menghasilkan kesan atau mempertegas suatu tema. Pola juga biasanya berkenaan dengan pembentukan dinding kamar atau penentuan furnitur.

5. Furnitur

Furnitur pada anak yang tepat akan mendorong kreativitas dan imajinasi. Karena itu, furnitur mereka tidak bisa disamakan dengan furnitur pada kamar tidur dewasa. Prinsip umumnya, furnitur harus sesuai dengan perkembangan usia, ukuran tubuh mereka, dan keamanan.

6. Pencahayaan

Pencahayaan sering dilupakan dalam menentukan kamar tidur anak. Setelah semua prinsip perancangan kamar tidur anak beres, pencahayaan memegang peran penting untuk menopang aktivitas anak di kamar tidur.

Cahaya yang terlalu redup atau terlalu terang akan berpengaruh terhadap mood anak. Selain itu, cahaya terlalu redup atau keterangan akan membuat tema, bentuk, warna, tekstur, pola, dan furnitur yang sudah dibuat, kurang maksimal. Jadi, jangan lupakan pencahayaan untuk kamar anak. (dru)

Baca juga:

Dekorasi Kamar Tidur untuk Mengurangi Kecemasan

#Kamar Tidur #Anak-anak
Bagikan
Bagikan