Pria, Beginilah Cara Berduka yang Benar

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 31 Desember 2022
Pria, Beginilah Cara Berduka yang Benar
Hal ini terutama terjadi ketika kita kehilangan seseorang dalam hidup kita. (Pexels/Alena Darmel)

PRIA yang berduka sering tidak mencari bantuan. Padahal, penelitian dari American Foundation for Suicide Prevention (AFSP) menunjukkan persentase bunuh diri laki-laki yang jauh lebih tinggi di AS dibandingkan dengan perempuan.

Menurut laman Askmen, presentase tersebut ada hubungannya dengan data yang ditemukan antara kesedihan dan beralih ke bunuh diri.

“Kesedihan adalah pengalaman manusia dalam menanggapi kehilangan,” jelas James Hartley, konselor dan psikoterapis terdaftar British Association for Counselling and Psychotherapy (BACP).

“Hal ini terutama terjadi ketika kita kehilangan seseorang dalam hidup kita yang pernah menjalin hubungan dengan kita. Tetapi ini juga dapat diperluas untuk mencakup hal-hal di luar orang, misalnya, karier, status identitas, peran dalam keluarga, atau bahkan barang kepunyaan,” ujarnya dalam artikel di Askmen.

Baca Juga:

Sains: Perempuan Bisa Ketahui Pria Lajang dari Aroma Tubuhnya

duka
Kamu pun berhak merasakan emosi atas peristiwa yang memengaruhi hidupmu. (Pexels/Ketut Subiyanto)

Terlepas dari masa berduka kamu yang dimulai kemarin atau lebih dari 40 tahun yang lalu, pengalaman yang dirasakan tidak hanya valid, tetapi kamu pun berhak merasakan emosi atas peristiwa yang memengaruhi hidupmu, tidak peduli berapa pun usia atau tahap kehidupan saat ini.

Hartley juga mengatakan keadaan hubungan dan keadaan kehilangan berkontribusi pada cara kamu berduka.

“[Ini adalah] pengalaman yang membingungkan karena orang sering dapat menjalani hari demi hari dengan baik, tapi mereka merasakan perasaan aneh yang tidak dapat dihilangkan,” katanya kepada AskMen.

“Perasaan yang hadir ke mana pun mereka pergi, seperti sungai bawah tanah yang terus mengalir, bahwa sesekali ketika hujan deras, sungai itu meluap ke permukaan dan tiba-tiba meluap ke mana-mana,” ujarnya.

Dr. Michel Mennesson, MD, psikiater di Newport Healthcare, menjelaskan, “Depresi adalah gangguan suasana hati yang dapat dimulai tanpa kehilangan apapun (berlawanan dengan kesedihan), dan merupakan perasaan sedih yang terus-menerus yang dapat berlangsung lebih lama dari periode kesedihan. Seringkali rumit dengan gangguan tidur dan nafsu makan.”

"Hal yang sangat penting tentang kesedihan adalah belajar bagaimana menanggapinya saat itu muncul," jelas Hartley.

Baca Juga:

Healing ke Pameran Seni

duka
Perlahan menerima pengalaman dapat membantu kamu terhubung dengan belas kasih diri. (Pexels/cottonbro)

Sementara secara alami kamu mungkin ingin melarikan diri dari perasaan itu. Namun, menurutnya, yang bisa sangat membantu adalah memberikan perhatian khusus pada pengalaman sendiri dari waktu ke waktu, bahkan ketika itu sangat sulit.

Dia berbagi bahwa memberikan perhatian dan perlahan menerima pengalaman dapat membantu kamu terhubung dengan belas kasih diri dan menilai kebutuhan. Kamu pun akan mulai mendengarkan perasaan sendiri.

Selain itu, membuka pikiran untuk praktik doa atau meditasi tidak hanya sangat terapeutik, tetapi dapat dilakukan secara praktis di mana saja selama kamu merasa nyaman.

"Mindfulness didukung secara ilmiah untuk membantu mengatasi kesedihan bersama dengan meningkatkan kesejahteraan mental, emosional, dan fisikmu," ujarnya.

Kamu juga dapat menjalani terapi. Terapi datang dalam berbagai bentuk: konseling, hipnoterapi, pijat, CBT (terapi perilaku kognitif), EMDR (desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata), antara lain.
Berbicara, menelusuri kembali pengalaman lama, dan mengetuk atau memijat tempat-tempat tertentu di tubuh dapat membantu melepaskan trauma terpendam yang mungkin tersimpan dalam pikiran dan tubuh.

Karena sifat pribadi dan rentan dari proses ini, selalu disarankan untuk mencari saran dan bimbingan dari profesional yang terlatih dan terdaftar secara profesional. (aru)

Baca Juga:

Kebiasaan Positif untuk Hidup Lebih Sehat di 2023

#Lipsus Desember Kesehatan Mental #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan