MerahPutih.com - Pemerintah akan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam memandu pemulihan dampak pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Untuk Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah telah menetapkan tiga prioritas nasional," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/2).
Baca Juga
Ketiga prioritas itu antara lain, berkaitan dengan arsitektur kesehatan global yang lebih inklusif, transformasi digital khususnya digital economy, dan yang ketiga terkait dengan transisi energi.
Di tengah dinamika global seperti keterbatasan ruang fiskal dunia, climate change dan geopolitik, Menkominfo optimistis kondisi di Indonesia akan relatif berbeda.
Di Indonesia, kebijakan yang dilakukan untuk melakukan countercyclical melalui stimulus fiskal untuk mendukung transformasi pada tahap awal pandemi COVID-19, berbuah dengan baik dan hal itu menjadi bahasan dalam Forum G20 tahun 2022.
“Agar kita mampu meningkatkan investasi sektor produktif dan mengembangkan ekonomi digital. Untuk itu kami menyiapkan prioritas Digital Economy Working Group ini dalam tiga sektor yaitu konektivitas dan postcovid-19 recovery, literasi dan keterampilan digital, serta cross-border data flow dan data free-flow with trust,” ujarnya.
Baca Juga
Politisi NasDem itu melihat sektor ekonomi digital memiliki potensi besar. Pada tahun 2021, valuasi transaksi ekonomi digital Indonesia berdasarkan gross merchandise value (GMV) sebesar USD70 Miliar atau setara dengan kenaikan 49 persen dibandingkan tahun 2020.
Pada 2025, prognosis ukuran dari ekonomi digital indonesia diperkirakan sebesar USD146 Miliar atau tingkat compound annual growth rate sebesar 20 persen dibanding tahun 2021.
Sedangkan di tahun 2030, diperkirakan prognosis digital economy Indonesia mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan perkiraan tahun 2025 sebesar sekitar USD316 Miliar. (*)
Baca Juga