MerahPutih.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (27/2) mendesak dunia untuk menghapus hak veto Rusia di Dewan Keamanan PBB.
"Ini merupakan teror. Mereka akan lebih mengebom kota-kota Ukraina kami, mereka akan lebih membunuh anak-anak kami secara halus. Ini adalah kejahatan yang telah mendatangi tanah kami dan harus dihancurkan," kata Zelensky dalam pesan video singkat, dikutip Antara.
"Tindakan kriminal Rusia terhadap Ukraina menunjukkan tanda-tanda genosida," kata dia, menambahkan.
Baca Juga:
Menelisik Akar Budaya Rusia-Ukraina, Kakak Beradik yang Kini Terlibat Perang
Sementara itu, Ukraina menolak tawaran negosiasi dengan Rusia.
Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina hanya menginginkan "negosiasi nyata" tanpa ultimatum dengan Rusia atas serangan militernya.
Dia menyebut, keputusan Moskow mengirim delegasi ke Belarus untuk melakukan pembicaraan adalah "propaganda".
Sebelumnya, pemerintah Rusia mengatakan delegasi telah tiba di Gomel, Belarus dan sedang menunggu perwakilan Ukraina.
Baca Juga:
10 Warganya Tewas di Ukraina, Yunani Panggil Dubes Rusia
Zelensky menolak pembicaraan di Belarus dengan mengatakan negara itu terlibat dalam invasi. Namun dia mengaku terbuka untuk negosiasi di tempat lain.
Sebelumnya pada Sabtu, Kremlin mengatakan Kiev menolak mengadakan pembicaraan dengan Moskow, sehingga pasukan Rusia melanjutkan operasinya di Ukraina.
"Pihak Ukraina menolak berunding. Siang ini pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka sesuai dengan rencana operasi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (*)
Baca Juga:
Mengenal NRF, Pasukan yang Dikerahkan NATO untuk Hadapi Invasi Rusia ke Ukraina