Presiden Rusia, Jerman dan Perancis Bahas Krisis Gandum dan Pupuk Dunia Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Presidium Dewan Negara di Kremlin di Moskow, Rusia 25 Mei 2022. ANTARA/Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/pri. (via REUTERS/SPUTNIK)

MerahPutih.com - Tiga presiden dan kepala pemerintahan, melakukan pembicaraan terkait krisis pengiriman gandum dari pelabuhan Laut Hitam. Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Prancis dan Jerman melakukan pembicaan melalui telepon pada Sabtu.

Dikutip Antara, Moskow bersedia membahas cara-cara untuk memungkinkan Ukraina melanjutkan pengiriman gandum keberbagai negara.

Baca Juga:

Aman dari Ranjau, Rusia Segera Buka Laut Hitam Buat Kapal Asing

Tercatat, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.

"Rusia siap membantu menemukan opsi untuk ekspor gandum tanpa hambatan, termasuk ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam," Tulis Kremlin dalam pernyataanya.

Putin juga memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, jika Rusia siap untuk meningkatkan ekspor pupuk dan produk pertaniannya jika sanksi terhadap Moskow dicabut.

Hal tersebut, adalah permintaan yang sama yang dia ajukan dalam percakapan dengan para pemimpin Italia dan Austria dalam beberapa hari terakhir.

residen Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlihat di layar saat menyampaikan pidato melalui video kepada delegasi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss (23/5/2022). (Reuters/Arnd Wiegmann/wsj)
residen Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlihat di layar saat menyampaikan pidato melalui video kepada delegasi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss (23/5/2022). (Reuters/Arnd Wiegmann/wsj)

Ukraina dan negara-negara Barat menuding Rusia sengaja menciptakan krisis pangan sebagai senjata dalam invasinya ke Kiev, dan telah membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak. Di lain pihak, Rusia beralasan situasi tersebut dipicu oleh sanksi Barat terhadap Moskow.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy mendesak Barat untuk menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Moskow.

Tiga bulan setelah menginvasi Ukraina, Rusia sudah menghentikan serangannya di ibu kota Kiev dan berusaha merebut kendali atas wilayah industri Donbas di bagian timur, yang diketahui telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.

Uni Eropa sedang membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah itu membutuhkan suara bulat dari seluruh anggota tetapi Hongaria menentang gagasan itu untuk saat ini dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan hancur. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kami untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kami ini," kata Zelenskyy. (*)

Baca Juga:

Menlu Retno Bahas Perang Rusia Ukraina Dengan Perwakilan PBB di Bali

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Tutup Bulan Juli, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Dibawah Angka 5 Ribu
Indonesia
Tutup Bulan Juli, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Dibawah Angka 5 Ribu

Penambahan kasus baru positif harian COVID-19 di Indonesia hari ini, Minggu (31/7), dilaporkan turun di bawah angka 5 ribuan, tepatnya 4.205.

JakPro Mulai Jajaki Sponsor untuk Gelaran Formula E 2023
Indonesia
JakPro Mulai Jajaki Sponsor untuk Gelaran Formula E 2023

Jakarta tengah mempersiapkan kelanjutan gelaran Formula E pada 3 dan 4 Juni 2023 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.

Azyumardi Azra Sangat Berjasa dalam Upaya Pencegahan Terorisme di Tanah Air
Indonesia
Azyumardi Azra Sangat Berjasa dalam Upaya Pencegahan Terorisme di Tanah Air

Prof Azyumardi Azra (almarhum) merupakan sosok yang berjasa besar dalam upaya pencegahan terorisme di tanah air.

DPR Targetkan RUU Perlindungan Data Pribadi Rampung pada Masa Sidang V
Indonesia
DPR Targetkan RUU Perlindungan Data Pribadi Rampung pada Masa Sidang V

DPR RI berkomitmen menuntaskan pembahasan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) pada pembicaraan tingkat I, di Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022. Salah satunya adalah RUU Perlindungan Data Pribadi

Ratusan Miliar Dana Kartu Prakerja Tidak Tepat Sasaran, DPR Sebut Evaluasi Program Gagal
Indonesia
Ratusan Miliar Dana Kartu Prakerja Tidak Tepat Sasaran, DPR Sebut Evaluasi Program Gagal

BPK menemukan penyaluran bantuan program Kartu Prakerja yang tidak tepat sasaran sebesar Rp 289,5 miliar.

Rupiah Gagal Menembus di Bawah Rp 15.500 per Dolar setelah 2  Hari Perkasa
Indonesia
Rupiah Gagal Menembus di Bawah Rp 15.500 per Dolar setelah 2  Hari Perkasa

Indeks dolar AS pada perdagangan Rabu kemarin jeblok hingga lebih dari 1 persen, level terendah dalam lebih dari satu bulan terakhir.

Bareskrim Usut Temuan Propilen Glikol yang Diduga Dioplos di Depok
Indonesia
Bareskrim Usut Temuan Propilen Glikol yang Diduga Dioplos di Depok

PG yang ditemukan diduga dioplos sehingga tercemar senyawa kimia perusak ginjal "etilen glikol" (EG)/"dietilen glikol" (DEG).

Rangkaian Puncak Peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Negara
Indonesia
Rangkaian Puncak Peringatan HUT ke-77 TNI di Istana Negara

Seusai upacara, Kepala Negara menyaksikan demo sejumlah atraksi pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU). Nantinya akan ada flypass pesawat tempur F-16 yang melintasi Istana.

Ali Ngabalin Lapor Polisi Kasus Pencatutan Namanya
Indonesia
Ali Ngabalin Lapor Polisi Kasus Pencatutan Namanya

Ia disebut meminta sumbangan Rp 800 juta kepada Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.

[HOAKS atau FAKTA]: Kunyit dan Madu Bisa Jadi Ramuan Pengobatan Cacar Monyet
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kunyit dan Madu Bisa Jadi Ramuan Pengobatan Cacar Monyet

Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengklaim ramuan pengobatan cacar monyet dengan bahan kunyit dan madu.