Presiden Jokowi Ungkap Percakapan dengan Emir Qatar kepada Alumni Al-Azhar

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 19 Oktober 2017
Presiden Jokowi Ungkap Percakapan dengan Emir Qatar kepada Alumni Al-Azhar
Sebagian peserta Konferensi Internasional Alumni Al-Azhar, Quraish Shihab dan Gubernur NTB (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

MerahPutih.Com - Presiden Jokowi berbagi kisah seputar percakapannya dengan Emir Qatar kepada para alumni Al-Azhar yang sedang bertemu dalam Konferensi Internasional Alumni Al-Azhar di Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, NTB.

Dalam perbincangan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Jokowi menyatakan ketakjuban Emir Qatar terhadap Indonesia.

"Kemarin saya sampaikan waktu Emir Qatar datang ke Bogor, Sheikh Al-Thani berbincang-berbincang di beranda istana, beliau terkaget-kaget ketika saya sampaikan 'Sheikh, Indonesia punya 17 ribu pulau', dia katakan 'Betul Presiden Jokowi?', 'Betul tapi memang saya belum pernah hitung karena masih ada 4.000 pulau yang belum diberi nama, ini baru proses kita beri nama," kata Presiden Jokowi di auditorium utama kompleks Islamic Center NTB, Mataram, Kamis (19/10).

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (18/10). Cerita mengenai pertemuan itu disampaikan Presiden Jokowi saat menutup Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al-Azhar untuk Indonesia dengan tema Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi.

"Inilah anugerah Allah yang diberikan kepada kita bangsa Indonesia, betapa bangsa kita sangat majemuk sangat plural," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi sebagaimana dilansir Antara juga mengaku bahwa dalam setiap konferensi internasional yang dihadirinya, tidak lupa untuk menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.

"Setiap saya datang ke konferensi bertemu presiden, raja, kepala negara/pemerintahan, selalu saya sampaikan negara kita adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, di konferensi apapun! Karena banyak kepala negara, kepala pemerintahan banyak yang tidak tahu Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," tambah Jokowi.

Ketua Alumni Al-Azhar untuk Indonesia Quraish Shihab mengungkapkan bahwa kedatangan Presiden Jokowi ke acara tersebut bahkan dimuat di koran terbesar di Mesir, tempat asal Al-Azhar.

"Al-Azhar adalah suatu institusi ilmiah dakwah yang selalu mengedepankan prisip wasatiah, prinsip moderasi bukan hanya dalam pemikiran-pemikirannya juga dalam praktik amalnya. Al-Azhar mengedepankan toleransi dan memahami teks-teks keagamaan," kata Quraish.

Dalam deklarasi Al-Azhar pada Maret 2017, menurut Quraish, dinyatakan bahwa kewarganegaraan tanpa membedakan suku, agama, keyakinan adalah salah satu prinsip ajaran Islam.

"Karena itu Al-Azhar menyatakan seluruh warga suatu negara harus bekerja sama tanpa harus menjadikan agama, ras, dalam kerja samanya. Dalam deklarasi dinyatakan non-muslim punya hak dan kewajiban yang sama dengan kaum muslimin dalam kedudukan mereka sebagai warga negara," jelas Quraish.

Deklarasi juga telah disusun dengan hati-hati dan menekankan perlunya untuk berhati-hati dalam aneka fatwa.

"Karena bisa jadi terbaca di media-media yang sebenarnya lahir dari orang-orang yang tidak punya kemampuan dan wewenang memberi fatwa. Agar kita semua berhati-hati menerima berita-berita yang sebenarnya pemberitaan palsu," ujar Quraish Shihab.(*)

#Presiden Jokowi #Quraish Shihab #Qatar #Toleransi Umat Beragama
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan