Asian Games 2018

Presiden Jokowi Sesalkan Aksi Stuntman pada Pembukaan Asian Games Dipergunjingkan

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 29 Agustus 2018
Presiden Jokowi Sesalkan Aksi Stuntman pada Pembukaan Asian Games Dipergunjingkan
Sorak penonton bergemuruh ketika pengendara tersebut melintas di dalam SUGBK dengan melambaikan tangan dan menuju area parkir. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

MerahPutih.com - Aksi Presiden Jokowi yang melibatkan stuntman sepeda motor pada pembukaan Asian Games tak lebih dari hiburan semata. Namun siapa sangka, aksi meliuk-liuk yang diperankan stuntman itu kemudian menjadi heboh bahkan sebagian politisi meminta Presiden Jokowi melakukan klarifikasi jika tidak ingin disebut membodohi penonton.

Saat berbicara kepada para mahasiswa dalam acara Pembukaan Mahasabha (Kongres Nasional XI) KMHDI di Yogyakarta, Rabu (29/8), Presiden Jokowi pun menanggapi gunjingan tersebut. Presiden mengaku heran, adegan motor dipersoalkan. Tayangan yang sejatinya dimaksudkan sebagai hiburan, namun para tokoh politik membelokan menjadi pembahasan penggunaan "stuntman" atau pemeran pengganti.

"Yang benar saja lah. Orang-orang politik kita ini kadang-kadang, haduh haduh haduh. Ini kan tontonan, ini hiburan. Yang enggak perlu dipermasalahkan jangan dipermasalahkan lah," kata Presiden Jokowi.

Stuntman pada pembukaan Asian Games
Sosok yang digambarkan Jokowi saat masuk kedalam venue opening ceremony Asian Games di SUGBK (MP/Rizki Fitrianto)

Presiden mengaku heran karena apapun yang dilakukan olehnya tampaknya bisa menjadi pembahasan tersendiri, seperti "goyang dayung" dan tayangan atraksi bermotor tersebut salah satunya yang menjadi viral.

Namun, ia sekali lagi menekankan bahwa hal-hal tersebut dimaksudkan untuk hiburan semata dan tak perlu dikaitkan dengan dunia politik.

"Jadi sekali lagi, kalau yang namanya Presiden disuruh akrobat seperti itu ya gila, Bro! Ya enggak lah," canda Presiden, disambut gelak tawa yang makin membesar para hadirin yang hadir.

Kepala Negara mengungkapkan bahwa tayangan aksinya mengendarai motor besar bermula dari sebuah ide.

"Ini sudah lama, sudah 1,5 tahun yang lalu. Saya didatangi sama 'EO' (event organizer)-nya, Pak Wishnutama sama Pak Erick," ungkap Presiden.

Saat itu, lanjut Presiden Jokowi, mereka berdua memaparkan sejumlah ide kepada Presiden Joko Widodo mengenai konsep pembukaan Asian Games 2018.

Untuk lebih memeriahkan acara, Kepala Negara juga diajak untuk turut andil dalam pembukaan tersebut dan diberi tiga pilihan.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Parlemen, Jakarta (Foto: Biro Pers Setpres)

"Saya diberi tiga alternatif saat itu, yang biasa, yang agak ekstrem, dan yang ketiga ini yang ekstrem. Saya pilih yang ketiga, saya pilih yang ekstrem. Sudah, nah itu jadinya seperti itu," ungkapnya seperti yang dirilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Sebagaimana yang tayang secara luas, alternatif tayangan "ekstrem" tersebut bermula dengan Presiden Joko Widodo yang digambarkan keluar dari Istana Bogor untuk menuju lokasi pembukaan Asian Games. Namun, di tengah jalan, rangkaian kendaraan Presiden terhadang oleh suporter Indonesia yang memenuhi sisi jalan.

Presiden Jokowi sebagaimana dilansir Antara memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor besar yang sebelumnya digunakan oleh Paspampres.

Selama perjalanan, Kepala Negara digambarkan melakukan aksi akrobatik untuk menembus kemacetan hingga berhasil sampai tepat waktu di GBK dan memperoleh sambutan meriah dari para penonton yang hadir langsung di GBK.

Presiden mengaku heran, tayangan yang sejatinya dimaksudkan sebagai hiburan dalam pembukaan Asian Games 2018 tersebut pada akhirnya menjadi gunjingan para tokoh politik.

Meski demikian, lewat acara pembukaan Asian Games 2018 ini, Presiden Joko Widodo semakin menyadari bahwa kemampuan anak bangsa untuk menjalankan acara berskala internasional tidaklah kalah dengan negara-negara lain.

Kemampuan ini bila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

"Yang bergerak di Asian Games ini 99 persen adalah anak-anak muda. Yang menari, yang 'volunteer', lebih dari 15 ribu itu semuanya anak-anak muda. Artinya, setelah kita bandingkan dengan pembukaan di negara-negara lain, enggak kalah kita, enggak kalah. Manajemen 'lighting', manajemen panggung, manajemen tari, manajemen 'sound', yang pegang anak-anak muda semua," tuturnya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jadi Tersangka, KPK Langsung Tahan Hakim PN Medan Merry Purba

#Presiden Jokowi #Asian Games 2018 #Sepeda Motor
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan