MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan 5-point consensus (5PC) yang bertujuan menghentikan kekerasan di Myanmar.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat berbicara pada sesi retreat KTT ASEAN Ke-40 dan 41 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Jumat (11/11).
Baca Juga
"Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," ujar Jokowi.
Usulan kedua, Kepala Negara menyerukan agar kekerasan di Myanmar dihentikan segera mungkin, sehingga tercipta kondisi kondusif di Myanmar.
"Ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan penugasan Sekjen ASEAN dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan," tuturnya.
Jokowi menambahkan, bantuan kemanusiaan untuk mendukung life-sustaining menjadi lebih penting artinya saat ini. Usulan keempat, Jokowi menyatakan keputusan non-political representation dari Myanmar juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.
Baca Juga
Kelima, engagement ASEAN dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka ASEAN akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC.
Usulan keenam, Jokowi menghormati prinsip non-interference maka ASEAN tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.
"Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat ASEAN dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi ASEAN menjadi taruhannya," tutup dia. (Knu)
Baca Juga