Prediksi Persaingan Sisa Musim MotoGP 2022

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 12 Agustus 2022
Prediksi Persaingan Sisa Musim MotoGP 2022
MotoGP musim 2022 berlanjut, persaingan makin ketat. (Foto: MotoGP)

SETELAH jeda lima pekan, paruh kedua kejuaraan dunia MotoGP musim 2022 telah dimulai kembali, dengan Sirkuit Silverstone yang menjadi tuan rumah seri kesebelas pada Minggu (7/8). Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia keluar sebagai juara di seri itu.

Bagnaia melihat kemenangan keempatnya musim ini tersebut sebagai jalan pembuka untuk bergabung kembali dalam misi perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022. Ia bisa menjadi ancaman serius bagi Fabio Quartararo yang tengah memuncaki klasemen, dan lebih berbahaya lagi bagi Aleix Espargaro yang tengah mengalami cedera retak tumit.

Cukup berbahaya bagi Quartararo, terutama melihat performanya pada GP Inggris, kala dirinya seolah tak kuasa mengikuti kecepatan pembalap lain di depannya. Ia harus puas dengan posisi kedelapan, menuai hanya delapan poin untuk memperkuat posisinya di klasemen.

Baca juga:

Begini Spesifikasi Motor MotoGP, Bisa Tembus 350 km/jam

Sisa musim MotoGP 2022 mulai bisa diterka. (Foto: MotoGP)

Sementara, Bagnaia yang berhasil mengoleksi poin maksimal di dua balapan terakhir, tidak hanya merangsek ke posisi ketiga klasemen, tetapi juga memangkas selisih poin dengan Quartararo menjadi 49. Bila Quartararo tak kunjung memperbaiki catatan kemenangan, angan mempertahankan gelar juara dunia bisa pupus.

Namun, musim ini masih menyisakan delapan seri lagi, atau masih ada setidaknya 200 poin yang bisa diperebutkan. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi di berbagai sirkuit, seperti di Spielberg (Austria), Misano (Italia), Aragon (Spanyol), Jepang, Thailand, Australia, Malaysia, dan Valencia (Spanyol).

Lantas, akan seperti apa kira-kira persaingan pembalap MotoGP selama delapan seri ke depan? Berikut merahputih.com mencoba memprediksinya.

Pertarungan tiga pabrikan tiga pembalap

Quartararo, Espargaro, dan Bagnaia, akan bertarung sengit. (Foto: MotoGP)

Catatan impresif Bagnaia selama dua seri terakhir membuat Quartararo melihat rival asal Italia itu sebagai ancaman yang lebih berbahaya daripada Espargaro. Terutama melihat kondisi Espargaro yang masih didera retak tumit kaki kanan akibat kecelakaan pada FP4 GP Inggris.

Terlebih mengingat seri berikutnya akan dihelat di Austria, trek yang selalu menjadi 'tempat bermain' bagi tim Ducati. Mudah memprediksi Quartararo akan kesulitan di sana. Banyaknya trek lurus panjang, dengan banyak tikungan cepat, akan membuat Yamaha kesulitan mengejar putaran atas Ducati yang kencang.

Namun, Espargaro bisa jadi ancaman, mengingat Aprilia mencatatkan prestasi yang cukup impresif sepanjang musim 2022. Setidaknya, tren positif yang ditunjukkan Vinales bisa menyulitkan Yamaha, dan jelas ia akan membantu rekan setimnya meraih gelar juara dunia 2022.

Aprilia harusnya masih bisa menang balapan lagi

Aprilia punya modal untuk menang balapan lagi. (Foto: MotoGP)

Musim ini, Aprilia membuka lembaran sejarah baru, dengan catatan performa paling kompetitif sepanjang tim itu mengaspal di MotoGP era modern. Lihat saja Vinales yang sempat mampu mengancam podium utama Bagnaia pada GP Inggris lalu.

Espargaro juga bisa dibilang sudah senior dengan jam terbang tinggi berkendara cepat di atas motor, ditambah Vinales yang tengah mengalami tren positif. Seharusnya, Aprilia memiliki semua yang dibutuhkan untuk memenangi seri lainnya di sisa musim MotoGP 2022.

Baca juga:

MotoGP, Olahraga Mahal Hingga Miliaran Rupiah

Tiga pabrikan yang sedang tersandung

Honda, Suzuki, dan KTM, sedang terpuruk. (Foto: MotoGP)

Saat ini ada enam pabrikan yang berlomba menjadi yang tercepat di MotoGP, namun hanya tiga yang mampu ikut berburu gelar juara dunia. Tiga lainnya, yakni Honda, KTM, dan Suzuki, saat ini sedang terpuruk dengan catatan prestasi anjlok.

Honda menjadi yang paling hancur, dengan cederanya Marc Marquez, tim asal Jepang itu bahkan hanya meraih posisi terbaik yaitu ke-13 pada GP Inggris yang diwakilkan oleh Takaaki Nakagami. Manajer Alberto Puig bahkan mengaku ini situasi yang sulit diatasi.

KTM juga sedang tidak baik-baik saja, meski musim ini sempat merebut satu kemenangan lewat Miguel Oliveira pada GP Indonesia, namun belum ada prestasi yang begitu impresif. Ditambah dua pembalap mereka merupakan rookie, belum punya cukup jam terbang.

Beda cerita dengan Suzuki yang memutuskan mundur dari MotoGP mulai musim depan, dan sejak itu performa dua pembalap mereka seolah langsung terjun bebas. Motivasi tim dan kru diduga turun drastis, lantaran mereka tengah mencari tim baru untuk berlabuh musim depan.

Persaingan kelas tengah

Pembalap kelas tengah tunjukkan performa menjanjikan. (Foto: MotoGP)

Terdapat sejumlah pembalap lain yang mungkin bukan menjadi ancaman serius, namun berpotensi memperkeruh jalannya persaingan sisa musim MotoGP 2022. Sebut saja Johann Zarco, Enea Bastianini, Brad Binder, dan tentunya Maverick Vinales.

Mereka mungkin tidak terlalu konsisten, namun terbukti mampu menampilkan performa yang cukup kuat sepanjang musim. Bastianini dan Vinales digadang-gadang akan menjadi dua pembalap yang mampu bangkit di paruh kedua MotoGP musim 2022. (waf)

Baca juga:

Dari Paling Tinggi hingga Terendah, Segini Bayaran Pembalap MotoGP

#MotoGP
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan