CERITA seram untuk diceritakan dalam gelap akan kembali menghantui penonton. Film yang diangkat dari buku horor anak-anak itu sedang menggarap proyek keduanya. Filmnya diadaptasi dari buku buatan Alvin Schwartz yang diambil dari cerita rakyat seluruh dunia. Beberapa di antaranya merupakan legenda urban maupun kisah historis. Pada perilisannya tahun 1980an dan 1990an silam, ketiga buku tersebut langsung diperebutkan dan biasanya tersedia di perpustakaan sekolah.
Namun isi ceritanya sebenarnya tidak ramah anak karena mencakup percakapan mengenai kematian, seksualitas, pubertas, kanibalisme, dan topik-topik aneh lainnya. Meskipun begitu, banyak penggemar yang menyukainya. Apalagi saat ditambah dengan ilustrasi dari Stephen Gammel yang berhasil merealisasikan karakter-karakter seram tersebut.
Baca juga:
Kemudian pada 2019 lalu, enam cerita paling populernya diangkat ke layar lebar. Disutradarai oleh Andre Ovredal dan diproduseri oleh Guillermo del Toro, Scary Stories To Tell In The Dark cukup sukses di pasaran. Makanya akhirnya mereka memutuskan untuk membuat sekuelnya. Nah, penggemar langsung penasaran kira-kira cerita apa yang akan diangkat ya? Berikut prediksinya seperti yang dilansir dari laman Screen Rant.
1. The Voice

The Voice merupakan cerita satu halaman mengenai seorang gadis bernama Ellen yang mendengar sebuah suara. Suara misterius itu mengatakan pada Ellen bahwa dia sedang menaiki tangga, berjalan menuju kamarnya, dan kemudian berada tepat di samping tempat tidur Ellen. Ketika Ellen berteriak agar seseorang datang menyelamatkannya suara tersebut langsung menghilang.
Meskipun hanya berbentuk cerita pendek, The Voice bisa disambungkan dengan cerita Ruth dari film pertama. Kemanapun sang karakter pergi, suara misterius itu akan selalu muncul dimanapun.
2. Maybe You Will Remember

Di akhir film Scary Stories To Tell In The Dark, Stella meninggalkan kota bersama ayahnya dan Ruth. Tidak dijelaskan kemana mereka akan pergi untuk mencari teman-temannya yang hilang. Namun kemungkinan besar mereka pasti akan singgah di hotel. Nah di salah satu cerita dalam buku ketiga Schwartz ada sebuah kisah berjudul Maybe You Will Remember.
Maybe You Will Remember berlatar di sebuah hotel di Paris yang merupakan tempat peristiwa mengerikan terjadi. Meski sebagian besar ceritanya mengenai wabah, namun suasana yang dituliskan di dalamnya akan memberikan kesempatan bagi sekuelnya untuk mengembangkan cerita. Hotel dapat menjadi lokasi sempurna untuk mengungkapkan kengerian yang akan dialami para tokohnya.
3. The Dead Hand

The Dead Hand mengisahkan seorang anak laki-laki bernama Tom Pattison yang tidak percaya pada makhluk yang konon tinggal di rawa-rawa. Suatu hari teman-temannya menantang Tom untuk menyelam saat hari sudah gelap. Merasa tak terkalahkan, Tom berani pergi ke rawa tanpa rasa takut sedikit pun.
Namun ada sesuatu yang menyerangnya dengan pohon willow tua. Ketika lengan Tom terentang untuk melawan, ada tangan mayat berjamur yang mencengkramnya dengan erat. Akhirnya dia menghilang selama berminggu-minggu sampai suatu hari ibunya menemukannya berbicara omong kosong dan kehilangan tangan.
Baca juga:
Mads Mikkelsen Resmi Gantikan Johnny Depp di ‘Fantastic Beasts 3’
Di film kedua mungkin cerita ini bisa dikembangkan dengan plot ketika anak-anak seringkali menantang temannya untuk melakukan hal berbahaya. Dan tanpa disadari ini jadi sebuah masalah besar ketika melibatkan makhluk mengerikan di luar nalar manusia.
4. Clinkity-Clink

Kabarnya film sekuel ini akan memanfaatkan lebih banyak ilustrasi dibandingkan film pertamanya. Jadi tepat rasanya jika memasukkan perempuan hantu yang ada dalam Clinkity-Clink. Kisah klasik ini menceritakan tentang seorang perempuan yang sudah meninggal. Namun di kelopak matanya diletakkan koin silver untuk membiayai perjalannya saat menyebrang ke sisi lain. Ketika koinnya diambil, perempuan hantu itu langsung memburu pencurinya.
Meskipun ada banyak cerita Schwartz yang bisa dipilih, empat cerita ini paling masuk akal untuk digunakan dalam sekuel agar bisa memperluas cerita Stella, ayahnya, dan Ruth ke depannya. Apakah kamu setuju? (Sam)
Baca juga: