MerahPutih.com - Isu reshuffle kabinet menguat setelah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa (2/10).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mempermasalahkan jika Partai Demokrat bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dan mendapatkan jatah menteri.
Baca Juga
Demokrat Dikabarkan Dapat Jatah Menteri dari Jokowi, Gerindra: Itu Kewenangan Presiden
"Ya kalaupun mau, Demokrat mau, silahkan, dan Pak Jokowi butuh," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
Pria yang karib disapa Awiek ini mengatakan PPP menyerahkan sepenuhnya perombakan kabinet kepada Presiden Jokowi. PPP tidak dalam posisi memaksa-maksakan Presiden Jokowi untuk reshuffle atau tidak.
"Saya kira tidak bisa maksa-maksa beliau, dan beliau bisa mengukur kebutuhan di mana untuk bisa merombak kabinetnya. Kalau PPP yang penting tidak mengurangi kursi PPP," ujarnya.
Baca Juga
Menurut Awiek, biasanya menjelang akhir pemerintahan, jarang terjadi reshuffle kabinet kecuali kalau ada menteri yang terjerat kasus hukum.
"Kalau tidak ada masalah ya tidak ada (reshuffle), landai-landai saja," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Muncul Isu Demokrat Gabung Pemerintah, Syarief Hasan Sebut Terlalu Dini