PPP: Pidato Prabowo Bagian Strategi Politik Gerindra Jelang Pilpres 2019

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 02 April 2018
PPP: Pidato Prabowo Bagian Strategi Politik Gerindra Jelang Pilpres 2019
Prabowo Subianto. (Facebook/Prabowo Subianto)

MerahPutih.com - Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menilai pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut ada elite yang bodoh, bermental maling dan tidak setia terhadap rakyat merupakan bagian dari strategi politik Gerindra jelang Pemilu 2019.

Menurut Baidowi, strategi tersebut dipakai karena melihat elektabilitas Prabowo yang tertinggal jauh dari Joko Widodo versi sejumlah lembaga survei.

"Itu bagian dari strategi teman-teman Gerindra dan pak Prabowo yang tahu sendiri bisa jadi itu menjadi bagian," kata Baidowi kepada wartawan, Senin (2/4).

Karena itu, Baidowi meminta Prabowo menyebut oknum elite yang bodoh, bermental maling dan tidak setia terhadap rakyat tersebut.

Menurut dia, jika mantan Danjen Kopassus itu tidak menyebutkan oknum elite yang dimaksud dalam pidatonya, maka hanya akan menimbulkan kegaduhan di publik.

"Itu hanya menimbulkan isu-isu informasi liar di masyarakat dan enggak bagus demokrasi," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo menyebutkan bahwa 80 persen kekayaan negara dikuasai hanya satu persen golongan. Dia juga mengatakan setelah sekian lama merdeka ternyata kekayaan negara tidak tinggal di bangsa Indonesia.

Rusli Effendi (kanan), Achmad Baidowi (kiri). (Antara Foto/Andika Wahyu)
Rusli Effendi (kanan), Achmad Baidowi (kiri). (Antara Foto/Andika Wahyu)

"Kita termasuk bangsa yang lengah dan tidak waspada terutama elite kita. Terus terang saja minta ampun. Saya kapok dengan elite Indonesia," tukasnya.

Dirinya mengaku dahulu adalah elite juga. Tetapi saat ini dia mengaku sudah tobat. "Saya elite tetapi sudah tobat," tegasnya. (Pon)

Baca juga berita terkait di: Soal Pidato Prabowo, PPP: Sebut Saja Oknumnya, Kita Hajar Rame-Rame

#Prabowo #DPP PPP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan